Baru Dua Tahun di Indonesia, Gaikindo: Ini yang Paling Kami Suka dari Wuling
Wuling Motors mulai mengekspor produk yang dirakit di CIkarang, Jawa Barat, pada kuartal IV tahun ini. Thailand menjadi negara tujuan pertamanya. Gaikindo sangat memuji langkah ini, kenapa?
Merayakan ulang tahun kedua di Indonesia pada Juli ini, Wuling Motors menjejakkan langkah baru di industri otomotif nasional.
Tak sekadar menggarap pasar domestik,pabrikan otomotif asal China ini sudah merancang pasar ekspor untuk mobil yang diproduksi di pabrik Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
-
Apa saja model SUV yang ditawarkan Wuling? Ada tiga model Mobil SUV Wuling ditawarkan, yaitu Wuling Alvez, Wuling Almaz Hybrid dan Wuling Almaz RS.
-
Di mana Wuling Motors mendirikan pabrik pertamanya di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Bagaimana Wuling Motors membangun citra positif di Indonesia? Selain itu, Wuling juga terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, sehingga berhasil menciptakan citra yang positif di kalangan masyarakat Indonesia.
-
Kapan Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Di mana Wuling memproduksi mobil-mobilnya? Wuling Motors memproduksi mobil merek Wuling, yang berasal dari Tiongkok.
-
Apa saja varian mobil Wuling BinguoEV yang dijual di Indonesia? Varian BinguoEV Premium Range dijual seharga Rp372.000.000.Varian BinguoEV Long Range AC/D dijual seharga Rp326.000.000.Varian BinguoEV Long Range AC dijual seharga Rp317.000.000.
Pabrik Wuling Cikarang diresmikan pada 11 Juli 2017, dengan luas 60 hektare. Dengan investasi US$ 700 juta termasuk pusat suku cadang, pabrik Wuling Cikarang berkapasitas produksi 120 ribu unit per tahun. Saat ini model yang diproduksinya adalah seri Confero, Cortez, dan Almaz.
Rencananya pada kuartal akhir tahun ini, Wuling mulai mengekspor mobil sport utility vehicle (SUV) dari pabrik Cikarang ini. Produk ekspor ini menggunakan merek Chevrolet, meski basis produknya adalah SUV Almaz yang sudah dijual Wuling di Indonesia.
Hal ini bisa dimungkinkan, karena Wuling pada dasarnya dimiliki oleh General Motors (pemegang merek Chevrolet), bersama dengan Shanghai Automotive International Corporation (SAIC) dan Guangxi Automoile Group (Wuling). Dalam jumlah saham, SAIC adalah pemegang saham terbesar, yaitu 50,1 persen. Sementara GM memiliki 44 persen dan Guangxi Automobile Group 5,9 persen.
"Kami sedang melakukan persiapan dengan sangat matang dan mulai ekspor pada kuartal IV tahun ini. Untuk ekspor, kami akan pakai merek Chevrolet. Tujuan ekspor pertama adalah Thailand dan kawasan Asia Tenggara umumnya," ujar Cindy Cay, Vice President Wuling Motors, saat perayaan ulang tahun ke-2 Wuling di kawasan Ancol, Jakarta Utara, medio bulan ini.
Menurutnya, spesifikasi dan fitur produk ekspor ini akan disesuaikan dengan regulasi negara tujuan, dalam hal ini Thailand sebagai negara tujuan pertama. Di tahap awal ini, jumlah produk yang diekspor ke Thailand mencapai ratusan unit.
Di pasar Indonesia sendiri, penjualan Wuling cukup baik. Hingga kini populasi mobil Wuling mencapai 30 ribu unit dan merek Wuling sudah masuk dalam kelompok 10 besar merek otomotif di Indonesia.
Gaikindo Paling Suka
Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengaku senang sekali dengan rencana ekspor Wuling tersebut. Sebab inilah yang didorong terus oleh Asosiasi kepada para anggotanya.
"Ini yang paling Gaikindo suka dari Wuling. Mereka menanamkan investasi di Indonesia, menjual produknya di pasar domerstik, tapi juga mengekspor ke luar neegri dari mobil yang diproduksi di sini," ungkap Yohannes pada Merdeka.com di sela konferensi internasional GIIAS 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (24/7).
Nangoi merumuskan apa yang dimaksud Asosiasi paling suka dengan rencana Wuling ini. Pertama, saat memutuskan membangun pabrik di Cikarang, maka modal masuk ke Indonesia. Kedua, saat pabrik beroperasi, maka menyerap ratusan bahkan ribuan tenaga kerja lokal, dan ketiga saat mereka mulai ekspor, maka devisa masuk ke dalam negeri.
"Gaikindo terus dan selalu mendorong anggotanya menggarap pasar ekspor. Jika belum mengekspor, kami dorong mengekspor produk dari Indonesia. Jika sudah mengekspor produk dari Indonesia, kami dorong modelnya ditambah, begitu seterusnya," pungkas dia.
Data Gaikindo menyebutkan di peridoe Januari-April 2019, volume ekspor mobil utuh atau completely built-up (CBU) Indonesia mencapai 90.236 unit dan ekspor bentuk terurai atau completely knocked-down (CKD) mencapai 24.971 unit. Sedangkan pada tahun lalu volume kspor mobil CBU menyentuh 264 ribu unit dan CKD sekitar 82 ribu unit, sehingga total menembus 346.000 unit. Sementara target ekspor tahun ini adalah 400 ribu sampai 450 ribu unit.
Beberapa pabrikan otomotif Indonesia yang sudah menggarap pasar ekspor, antara lain PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), PT Hyundai Mobil Indonesia, dan PT Suzuki Indomobil Sales.
(mdk/sya)