Begini Solusi Akses Pembiayaan Kredit bagi Masyarakat yang Belum Terlayani Bank Konvensional
Tantangan yang dihadapi oleh BPR-BPRS meliputi perubahan teknologi, hingga keterbatasan sumber daya.
Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) berperan sebagai salah satu panelis dalam diskusi bertajuk "Membangun Ekosistem Digital BPR-BPRS yang Terintegrasi dan Berkelanjutan". Diskusi ini bertujuan untuk menggali peluang strategis dalam mempercepat proses digitalisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).
Kegiatan tersebut berlangsung dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perbarindo 2024, yang diadakan pada hari Jumat (18/10) di Padang, Sumatera Barat. Dalam konteks ini, BPR-BPRS menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan teknologi, pergeseran preferensi nasabah, persaingan dari bank dan fintech, serta keterbatasan sumber daya.
- Sinergi dengan BRI, Kini Pegawai BKN Bisa Nikmati Kemudahan Kelola Keuangan
- Begini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan
- Dirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
- 7 Bank BPR Bangkrut Setiap Tahun, OJK Akhirnya Keluarkan Kebijakan Begini
Jalin hadir untuk mendukung peta jalan digitalisasi ini dengan menawarkan solusi digital yang dapat meningkatkan efisiensi operasional BPR-BPRS dan memperkuat integritas pelaporan melalui konsep sharing platform. Kolaborasi dengan Jalin, yang merupakan pemegang lisensi Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) dari Bank Indonesia, diharapkan dapat membantu BPR-BPRS dalam mengoptimalkan layanan secara efisien dan berkelanjutan dalam ekosistem jaringan switching Link.
Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji, mengungkapkan bahwa transformasi digital saat ini merupakan suatu keharusan bagi BPR-BPRS agar tetap relevan di tengah persaingan industri yang semakin ketat.
Ia menyatakan, "Jalin berkomitmen mendukung BPR-BPRS dalam proses digitalisasi ini melalui solusi terintegrasi, sehingga mereka bisa terus meningkatkan efisiensi operasional, menekan risiko investasi, dan memperluas jangkauan layanan, agar BPR-BPRS dapat berfokus pada pelayanan kepada nasabah." BPR-BPRS memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Berdasarkan data OJK per Maret 2024, penyaluran kredit mengalami pertumbuhan sebesar 9,42 persen secara tahunan, mencapai Rp 161,9 triliun, sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 8,6 persen menjadi Rp 158,8 triliun. Angka-angka ini menunjukkan kontribusi signifikan BPR-BPRS dalam memberikan akses pembiayaan, terutama bagi masyarakat yang belum terlayani oleh bank konvensional. Sebagai bagian dari upaya ini, Jalin memperkenalkan solusi digital terintegrasi yang dirancang khusus untuk mempercepat transformasi digital BPR.
Salah satu contoh implementasi teknologi yang ditawarkan adalah sistem pemroses pembayaran (switching), yang memungkinkan BPR-BPRS terhubung dengan ekosistem keuangan yang lebih luas melalui interkoneksi dan interoperabilitas layanan. Selain itu, Jalin juga menyediakan solusi cash point yang dapat memperluas titik layanan keuangan di berbagai daerah, memastikan nasabah BPR-BPRS menikmati kemudahan layanan perbankan yang lebih inklusif dengan dukungan lebih dari 50.000 titik cash point yang terhubung dalam jaringan ATM dan CRM Link.