Bos Ducati Jawab Rumor Marc Marquez Pakai Ducati, Tim Order, dan Ancaman Jorge Martin
MotoGP hadir di Indonesia pada akhir pekan ini di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Paolo Ciabatti, Ducati Corse Sporting Director.
Bos Ducati Sambut Marc Marques Pakai Ducati di MotoGP Musim 2024
Tim MotoGP Ducati Corse sudah berada di Jakarta sejak Selasa (10/10) untuk menghadapi seri Indonesia akhir pekan ini di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah.
Pembalap Francesco Bagnaia (No 1) dan Enea Bastianini (23) bersama Paolo Ciabatti, Direktur Sporting Ducati Corse, hadir di kawasan Senayan, untuk acara Shell Advance dan jumpa fans, kemarin.
Memakai kemeja kebesaran Ducati warna merah, Paolo dengan rambut putihnya yang tersisir rapi menemani pembalapnya. Tampak ramah terhadap para jurnalis termasuk merdeka.com.
- Pecco Juara MotoGP Indonesia, WD-40 Ramaikan Sirkuit Mandalika dengan Smart Straw
- Segala Info MotoGP Indonesia 2023 di Sirkuit Mandalika, Pecco Akhirnya Juara!
- Marc Marquez Resmi Satu Tim dengan Sang Adik di Gresini Racing MotoGP
- Menanti Marc Marquez Balapan Bersama Merek-merek Indonesia Ini di Gresini Racing MotoGP
Paolo pun diberondong pertanyaan, terutama soal kepindahan juara dunia MotoGP 6 kali Marc Marques ke Gresini Racing musim depan.
Pada merdeka.com, dia optimistis Ducati bakal juara dunia lagi, karena peringkat 1 dan 3 dikuasai pembalap Ducati.
Jumpa pers di Senayan, Jakarta.
Menurut Paolo, dirinya cukup terkejut mendengar Marc Marques putus kontrak dengan tim Honda.
Opini pribadinya, pembalap dan tim resmi pabrikan seharusnya tetap bersama. Namun, itu keputusannya. Jadi tidak bisa banyak komentar.
"Tentu menarik juara dunia Marques pindah ke Gresini Racing tim. Meski masih rumor, tentu menarik Marques naik Ducati di MotoGP tahun depan."
Penjelasan Paolo di kawasan Senayan, Jakarta, kemarin (10/10).
Paolo juga menjelaskan soal Ducati butuh kompetitor tambahan, sebab banyaknya pembalap Ducati di grid MotoGP.
Saat ini posisi 3 besar MotoGP dikuasai pembalap Ducati: Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Jorge Martin (Prima Pramac Racing), dan Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing).
Bagnaia Banyak Kehilangan Poin
Paolo juga mengomentari tipisnya jarak antara pembalapnya Bagnaia, di peringkat pertama dengan 319 poin dan pembalap Jorge Martin (316 poin), yang berada di peringkat kedua.
"Martin sedang momen bagus. Namun Bagnaia juga banyak kehilangan poin akibat kecelakaan di MotoGP India dan Austin. Kalau dia selalu naik podium, kami hitung selisih poinnya 91 dari Martin," ujarnya.
Tapi itulah risiko balapan, dan kami akan belajar dari segala kesalahan itu, lanjutnya sambil menegaskan tidak ada tim order di Ducati!
Sebagai tim pabrikan, lanjut Paolo, Ducati Lenovo tidak masalah pembalap Jorge Martin (Prima Pramac). Sederhananya, kami tidak memberikan motor yang sama ke Pramac, alias berikan motor lama.
Tim Ducati Lenovo happy dengan hasil pembalap Martin yang kini makin dekat dengan pembalap Bagnaia dengan selisih hanya 3 poin. Mudah saja penjelasannya, kami berikan motor dan jumlah engineer yang sama kepadanya.
"Ada 4 motor Ducati yang sama di 2 tim. Speknya juga sama, hanya beda warna saja. Jadi dari sisi teknis, tidak ada perbedaan motor antara Ducati Lenovo dan Prima Pramac," tegasnya seraya menegaskan tidak ada tim order di Ducati!