Memudarnya Pesona Marc Marquez dan Honda di MotoGP
Marc Marquez dan tim Honda Racing Corporation kini sedang dalam hubungan yang tak baik-baik saja.
Memudarnya Pesona Marc Marquez dan Honda di MotoGP
Marc Marquez adalah pembalap dengan talenta luar biasa yang sudah meraih 6 gelar juara MotoGP bersama tim Repsol Honda Racing Corporation.
Pecahkan Banyak Rekor di MotoGP
Julukan "Baby Alien" disematkan pada Marc Marquez karena dirinya langsung mendominasi kelas MotoGP ketika direkrut sebagai pembalap HRC. Marc Marquez pun berhasil memecahkan beberapa rekor di kelas para raja seperti: 1. Marc Marquez memecahkan rekor sebagai juara dunia termuda dalam sejarah MotoGP pada usia 20 tahun 266 hari pada tahun 2013. 2. Marc Marquez berhasil mengantongi 14 kemenangan sepanjang MotoGP 2019, mengalahkan rekor yang telah dibuatnya pada 2014. 3. Pada musim kompetisi 2019, Marc Marquez mengakhiri kompetisi dengan torehan 420 poin, rekor poin tertinggi dalam satu musim kompetisi.
Sosok Pembalap yang Murah Senyum
Marquez sendiri dikenal sebagai sosok yang murah senyum baik di sirkuit maupun di luar ajang balap. Beberapa kali ke Indonesia, Marquez bahkan tak segan-segan meladeni permintaan fans Indonesia dengan penuh tawa. Salah satunya goyang dangdut!
Namun senyum Marquez di dalam sirkuit balap mulai memudar. Di 3 musim terakhir, Baby Alien mengalami banyak masalah dengan motor Honda RC213V. Dirinya sering mengalami crash karena harus over-ride motor RC213V untuk bisa mengimbangi pembalap-pembalap Ducati.
Tak Kompetitif di 3 Musim Terakhir
Marquez juga sempat absen lama karena cedera lengan kanan yang dideritanya sejak awal musim 2020.
Di gelaran MotoGP Belanda di Sirkuit Assen akhir pekan kemarin, Marquez kembali mengalami insiden terjatuh di sesi Sprint Race. Dirinya bersinggungan dengan pembalap Ducati, Enea Bastianini, dan harus tersungkur ke gravel di pinggir lintasan. Hal ini membuatnya terpaksa absen di balap utama hari minggu. Marquez pun meminta maaf dan menjelaskan kondisinya lewat akun Twitter pribadinya.
Mulai Renggangnya Hubungan Marquez dan HRC
Motor RC213V yang tak kompetitif dan cedera berkepanjangan membuat hubungan Marquez dengan HRC menjadi kurang harmonis, terutama dengan team manager Alberto Puig.
"Saya pikir setiap orang bebas melakukan apa yang mereka inginkan dalam hidup. Honda bukanlah perusahaan yang mempertahankan orang-orang yang tidak bahagia berada di dalamnya. Kami memiliki kontrak dengan dia (Marquez), tetapi Honda juga sangat menghormati Marc.”
Ujar Alberto Puig terkait kondisi HRC dan Marquez pada GP Belanda (25/6).
Marquez sendiri sempat mengadakan pertemuan pribadi dengan Presiden HRC Koji Watanabe dan Wakil Presiden Honda Shinji Aoyama untuk menyampaikan keluhannya tentang motor Honda dan proyek masa depan HRC.
Watanabe mengatakan bahwa Honda sedang mencari solusi untuk memperbaiki motor Honda, tetapi membutuhkan waktu.
Honda Akui Masalah Pada Motor RC213V Tak Ujung Usai
Watanabe juga mengatakan bahwa Honda tidak takut kehilangan Marquez dan akan menghormati keputusannya jika ingin pindah ke tim lain.
“Kami merasa Marquez masih menjadi bagian dari keluarga Honda. Tentu saja Honda menghormati pendapat setiap pebalapnya. Kami tidak takut (andai kehilangan Marquez), kami akan menghormati keputusannya”
Ungkap Watanabe, Presiden Honda Racing Corporation
GP Jerman Jadi Puncak Kekesalan Marquez
Di GP Jerman, Marquez terlihat kesal dengan kondisi motornya yang masih belum kompetitif. Memang, tak jarang dirinya sampai terjatuh dan memperparah cederanya karena RC213V 2023 masih sulit dikendalikan.
Marquez sendiri menegaskan bahwa ia akan menaati kontraknya dengan HRC yang baru akan habis pada akhir MotoGP 2024 mendatang.
Situasi Marc Marquez memang sulit. Jika ingin pindah dari HRC, tidak ada kursi potensial di tim pabrikan untuknya. Selain itu, Ducati sendiri sudah mengungkapkan jika tak memerlukan Marc Marquez untuk meraih gelar juara dunia.