Chairman Toyota Minta Maaf kepada Pelanggan, Ada Apa?
Toyota Agya: Rencana produksi Juni 2023 di Indonesia dengan pasar ekspor Ekuador. Karena masih rencana produksi, volume unit kendaraan yang terdampak tidak ada.
Toyota Motor Corporation (TMC) meminta maaf atas ketidaknyamanan dan peduli terhadap dampak bagi kustomer, diler, serta pihak lain yang menggunakan model mobil yang terdampak.
Toyota yang memiliki merek Daihatsu mengomentari kesalahan yang dilakukan Daihatsu Motor Co Ltd (DMC) dalam tes tabrakan samping kendaraan untuk pasar dunia.
-
Mengapa Toyota Agya begitu diminati di Indonesia? Toyota Agya yang terkenal sebagai mobil LCGC (Low Cost Green Car) cukup diminati di Indonesia. Daya tarik utama dari hatchback 5 penumpang ini adalah harga yang terjangkau dan irit konsumsi bahan bakar.
-
Apa yang menjadikan Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza begitu sukses? Pada tahun pertama penjualannya, Xenia berhasil terjual hingga 100.000 unit. Sejak itu, keduanya tetap memimpin penjualan mobil teratas di Indonesia selama bertahun-tahun.
-
Apa saja jenis mesin yang ditawarkan untuk Daihatsu Ayla? Daihatsu Ayla dapat dipilih dengan dua jenis mesin, yakni yang berkapasitas 1.000 cc dan 1.200 cc.
-
Kapan Toyota Agya mengalami perubahan tampilan pertama? Pada tahun 2017, Toyota Agya mengalami perubahan tampilan pertama dengan headlamp yang lebih kecil, memberikan penampilan yang lebih sporty.
-
Apa alasan utama Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza diciptakan? Dalam menghadapi situasi tersebut, PT Astra International Tbk, melalui anak perusahaannya PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Astra Motor, memulai pengembangan mobil keluarga dengan harga lebih terjangkau daripada Toyota Kijang yang saat itu mendominasi pasar.
-
Apa itu Daihatsu Sigra? Daihatsu Sigra adalah salah satu mobil bertipe Multi Purpose Vehicle (MPV).
Model kendaraan yang mengalami kesalahan tes tabrakan samping itu mencapai 88.123 unit. Berikut modelnya berdasarkan laman DMC:
1. Toyota Yaris Ativ
Produksi Agustus 2022 di Thailand atau Malaysia dengan tujuan pasar ekspor: Thailand, Meksiko, negara-negera di Teluk Arab. Volume kendaraan terdampak 76.289 unit.
2. Perodua Axia
Produksi Februari 2023 di Malaysia dengan pasar Malaysia dan volume 11.834 unit.
3. Toyota Agya
Rencana produksi Juni 2023 di Indonesia dengan pasar ekspor Ekuador. Karena masih rencana produksi, volume unit kendaraan yang terdampak tidak ada.
Mobil Daihatsu Indonesia Tidak Terdampak
Terkait model ketiga ini, Daihatsu Indonesia melalui PT Astra Daihatsu Motor menjelaskan bahwa kasus ini tidak berdampak terhadap mobil Daihatsu yang dipasarkan di Tanah Air.
Sri Agung Handayani, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director ADM, menjelaskan untuk produksi Daihatsu yang dipasarkan di Indonesia tidak terdampak terhadap masalah ini.
"Jadi pelanggan tetap dapat menggunakan kendaraan dengan aman dan nyaman," ujar Sri Agung dalam keterangan persnya.
Kesalahan tes tabrakan samping Daihatsu untuk model global ini pun menarik perhatian Akio Toyoda, Toyota Chairman.
Kata Toyoda-san, kesalahan Daihatsu Motor Co Ltd di tes tabrakan samping karena kepedulian teerhadap asepk keamanan, aspek yang sangat penting pada kendaraan.
"Kami menganggap ini sebagai tindakan yang benar-benar tidak dapat diterima, karena mengkhianati kepercayaan pelanggan. Kami ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan kami di seluruh dunia dan semua pihak terkait atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan," ujar Toyoda-san, dikutip dari laman resmi Toyota, baru-baru ini.
Karena masalah ini juga terjadi pada mobil Toyota, lanjut dia, kami percaya masalahnya tidak terbatas pada Daihatsu. Kami akan mulai melakukan penyelidikan terperinci dan mengumpulkan fakta secara menyeluruh untuk memahami situasinya, menentukan penyebab sebenarnya, dan bekerja dengan cermat untuk mencegah terulang kembali. Kami juga akan memberi tahu publik secara tepat waktu mengenai fakta yang kami pelajari melalui penyelidikan ini.
"Saya secara pribadi berjanji kepada pelanggan bahwa Toyota tidak akan melarikan diri, berbohong, atau memutarbalikkan kebenaran selama krisis penarikan pada 2009. Namun, kami menganggap masalah ini serius terjadi di salah satu perusahaan grup kami," jelasnya.
Selanjutnya Toyoda memerintahkan kepada Koji Sato, Presiden dan CEO Toyota, untuk mengambil tanggung jawab untuk meningkatkan operasi produksi mobil Toyota dan grup.
Sementara saya, sebagai chairman, dengan pengalaman masalah penarikan kembali (recall), akan memimpin inisiatif untuk tata kelola dan kepatuhan. Grup Toyota secara keseluruhan akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan kami secepat mungkin.
(mdk/sya)