Honda Ungkap Alasan Konsumen Indonesia Masih Ragu Beli Mobil Listrik, Salah Satunya Infrastruktur
Ternyata ini alasan Honda belum jual mobil listrik di Indonesia. Yuk simak!
Tiga alasan utama yang mendasari konsumen masih ragu untuk memiliki mobil listrik diungkapkan oleh pihak Honda.
Honda tidak menjual mobil listrik di Indonesia karena ada alasan tertentu
Sebagai Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengungkapkan tiga pertimbangan utama yang dipertimbangkan oleh konsumen sebelum membeli mobil listrik, hasil dari studi yang dilakukan oleh Honda mengenai pasar mobil listrik di Indonesia.
Menurut Billy di GIIAS 2024, alasan utama menurunnya nilai jual kembali Honda adalah karena infrastruktur yang masih kurang dan juga adanya perkembangan teknologi yang terus berlanjut.
Meskipun begitu, Billy tidak merinci infrastruktur mana yang dianggap kurang oleh masyarakat Indonesia.
Di samping itu, kecepatan perkembangan teknologi mobil listrik dalam waktu dekat juga menimbulkan keraguan pada konsumen.
Pada tahap awal ini, Honda e:N1 akan berstatus CBU, kata Billy. Meskipun begitu, HR-V Electric alias Honda e:N1 akan menjadi model pembuka EV Honda di Indonesia dan baru akan dipasarkan pada tahun 2025 mendatang.
Selain menampilkan model e:N1, Honda juga memperkenalkan Honda Stepwgn e:HEV dan Honda Sustaina-C Concept. Penampilan ketiga unit ini menunjukkan komitmen Honda dalam merespons keinginan dan kebutuhan masyarakat terhadap mobil energi baru.
Billy juga melaporkan bahwa PT Honda Prospect Motor (HPM) memiliki target produk Net Zero Emission pada tahun 2040 dan pabrik tanpa emisi pada tahun 2050. Upaya ini akan dilakukan dengan meningkatkan jumlah pilihan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Dalam hal spesifikasi, Honda e:N1 yang akan tersedia di Indonesia memiliki baterai berkapasitas 68,8 kWh yang mampu mencapai jarak tempuh maksimal hingga 500km.
Motor listrik yang digunakan mampu menghasilkan tenaga sebesar 204 PS dengan torsi sebesar 310 Nm dalam hal kekuatan.