Lepas 140 Personel Satgas FPU 5 Minusca ke Afrika Tengah, Ini Pesan Jenderal Sigit
Sejak tahun 1989 Polri telah mengirimkan 3.984 personel pada 21 misi di 19 negara.
Keikutsertaan Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian PBB dimulai sejak 1957
Lepas 140 Personel Satgas FPU 5 Minusca ke Afrika Tengah, Ini Pesan Jenderal Sigit
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara pelepasan Garbha Satgas FPU 5 Minusca. Kegiatan ini dilakukan di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan itu, Sigit menyampaikan, dengan adanya pelepasan anggotanya itu agar pelaksanaan misi dapat berjalan optimal serta berkontribusi terhadap perdamaian di wilayah penugasan.
merdeka.com
"Sebagaimana amanat piagam PBB yang ditandatangani pada 26 Juni 1945, Dewan Keamanan PBB melaksanakan operasi pemeliharaan perdamaian PBB, guna mewujudkan perdamaian Internasional dengan melibatkan negara-negara anggota PBB termasuk Indonesia," kata Sigit dalam amanatnya di lokasi, Selasa (19/9).
merdeka.com
Ia menjelaskan, keikutsertaan Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian PBB dimulai sejak 1957 pada misi UN Emergency Force di Sinai dengan tugas terbatas pada pemeliharaan kejahatan senjata dan stabilitasi situasi konflik.
"Tuntutan tugas terbatas yang diamanatkan tersebut semakin berkembang. Mulai dari implementasi perjanjian damai di antara pihak yang berkonflik, penanganan kekerasan seksual, terorisme, radikalisme hingga penegakan hukum. Sehingga, dibutuhkan peran serta unsur kepolisian," jelasnya.
merdeka.com
Selain itu, ia menyebut, sejak tahun 1989 Polri telah mengirimkan 3.984 personel pada 21 misi di 19 negara.
Sehingga, Korps Bhayangkara sukses menempati peringkat ke-11 pada kategori kepolisian negara yang paling berkontribusi pada misi pemeliharaan perdamaian PBB atau Police Contributing Country.
Oleh karenanya, kini Polri kembali mengirimkan Kontingen Garuda Satgas FPU5 Minusca dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB di Afrika Tengah.
Dalam misi kali ini, pihaknya mengirim 140 personel dengan rincian 116 polisi lelaki dan 24 Polisi Wanita (Polwan).
"Kontingen ini beranggotakan personel-personel tangguh yang sudah melalui proses seleksi dan asesmen, serta dibekali dengan pelatihan prapenugasan sesuai standar PBB selama 7 bulan," paparnya.
"Menjadi pasukan perdamaian yang merupakan suatu merupakan kebanggaan yang luar biasa bagi rekan-rekan semua. Bukan hanya berkontribusi pada perdamaian dunia, namun rekan-rekan juga merupakan etalase yang membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia," sambungnya.
Sigit menegaskan, keberhasilan anggotanya dalam menjalankan misi perdamaian tersebut merupakan harga mati yang harus diperjuangkan.
Ia pun berharap, agar para personel dapat berkontribusi terhadap stabilitas keamanan dan penyelesaian konflik di tempat penugasan, serta juga meningkatkan International trust terhadap Indonesia.
"Perlu diketahui pada tahun 2023 Mowgli Institute menempatkan Indonesia pada peringkat pertama se-ASEAN dalam hal Diplomatic Influence dan peringkat 9 dari 26 negara di dunia dalam hal comprehensif power. Tentunya capaian tersebut harus terus ditingkatkan oleh seluruh komponen bangsa, termasuk rekan-rekan sekalian sebagai pasukan pemelihara perdamaian," ungkapnya.
merdeka.com
Sementara itu, Kadiv Hubinter Polri Irjen Khrisna Murti menyebut, ratusan personel ini akan menjalankan misi tersebut selama satu tahun.
"Pasukan ini akan bertugas setahun bersama dengan pasukan-pasukan negara lain yang berada di daerah misi," ujar Khrisna.
Selain itu, Polri telah memberikan kontribusi terhadap misi perdamaian yaitu para Individual Police Oficer yang saat ini ada beberapa Individual Police Officer yang bertugas di beberapa daerah konflik di dunia.
"Seperti saya sebutkan satu-satu, Kongo, Sudan Selatan, Aboe Sudan, Siprus, Mali baru saja tutup karena dihentikan misinya. Afrika Tengah, Yaman dan Sahara," pungkasnya.