Kencan Buta dengan Wuling BinguoEV, Hatchback Listrik Cantik dengan Bagasi Proper
First drive Wuling BinguoEV, hatchback listrik dengan desain eksterior cantik. Menawarkan bagasi yang tidak bisa dimiliki Air ev.
BinguoEV adalah mobil listrik kedua Wuling setelah Air ev.
Kencan Buta dengan Wuling BinguoEV, Hatchback Listrik Cantik dengan Bagasi Proper
Wuling Indonesia memperkenalkan mobil listrk terbaru BinguoEV pada pre-launching di BSD City, Tangerang, baru-baru ini.
BinguoEV adalah mobil listtik kedua Wuling di Indonesia seteleh Air ev yang dipasarkan sejak Agustus 2022.
Meskidiperkenalkan sejak 16 November lalu, Wuling masih bungkam soal harga jual resmi BinguoEV. Berdasarkan sumber Merdeka.com, harga jual BinguoEv lebih mahal dari Air ev.
BinguoEV varian 333 km kabarny di kisaran Rp 300 jutaan, sedangkan varian 410 km lebih mahal: Rp 400 jutaan.
- Wuling BinguoEV Lebih Mahal dari Air ev, tapi Mengapa tanpa Fitur Perintah Suara dan IOV?
- Wuling Binggo EV Diperkenalkan Siang Ini, Hatchback Listrik 4 Pintu dengan Harga Terjangkau Banget
- Gelora Mobil Listrik MG4 EV di GIIAS 2023, Paling Banyak Dijajal Pengunjung
- Seganteng Eksteriornya, Ini Interior Keren New SUV Mitsubishi di GIIAS 2023
SPK 1.000 Unit Lebih
Hanya sepekan, 16-22 November 2023, jumlah pesanan (SPK) Wuling BinguoEV mencapai 1.000 unit lebih. Ini memaksa Wuling menambah jumlah unit dengan garansi seumur hidup 1.000 unit lagi. Total menjadi 2.000 unit.
Sukses singkat itu tak membuat Wuling bergeming. Akhir pekan lalu, Wuling mengajak sejumlah media termasuk merdeka.com melakukan first drive BinguoEV di BSD City.
First drive dilakukan di lingkungan semi-terbatas di BSD City.
Aktivitas First Drive
First drive Wuling BinguoEV terdiri atas 6 aktivitas:
1. Sport mode test
2. Parking challenge; rear parking with rear camera
3. Zig zag challenge; agility test
4. Cruise control; 40 km per hour
5. Auto vehicle hold (AVH) + hill hold control (HHC)
6. Luggage capacity
Sebelum itu, kami beri catatan: desain eksterior Wuling BinguoEV menarik. Mirip desain mobil-mobil Italia yang cantik.
Wuling sendiri menamakan desainnya; retro tapi berkesan modern dan elegan.
First drive BinguoEV dimulai dengan tes pertama; sport mode. Kami mendapat unit varian 410 km warna milk tea.
Pada trek lurus sepanjang 300 meter, saya menginjak pedal gas dalam-dalam. BinguoEV langsung melesat. 100 km per jam kayaknya mudah dicapai. Torsinya cukup instan, dari baterai berdaya 37,9 kWh dan drive motor 50 kW.
"Meski setir ringan saat akselerasi, BinguoEV cukup stabil sehingga mobil listrik ini enak dikendalikan. Tidak sulit."
First drive BinguoEV di BSD City, Tangerang.
Tes kedua, kami menjajal tantangan parkir mundur. Kamera belakang sangat membantu. Tampilan layarnya juga cukup nyaman dengan petunjuk garis cerah merah, kuning, dab hijau. Well, mudah lah.
Tantangan No 3
Ini menantang. Kami harus melakukan zig-zag langsung setelah tantangan parkir selesai. Meski tidak panjang, BinguoEV cukup mudah dikendalikan. Cukup gesit lah.
Berikutnya, cruise control kami jajal pula. Cukup mudah operasionalnya. Cukup tekan tanda speedometer yang berada di lingkar kemudi. Fitur ini berfungsi saat mobil melaju minimal 40 km per jam.
Creeping function
Tantangan ini menarik. Saat di jalan menanjak, kami menekan pedal rem untuk memfungsikan fitur auto vehicle hold (AVH) dan hill hold control (HHC).
Lepas pedal rem, mobil tidak bergerak mundur di tanjakan.
Menariknya lagi, BinguoEV punya fitur creeping function. Jadi setelah fitur AVH+HHC off, mobil melaju melahap tanjakan dengan smooth tanpa saya menginjak pedal gas. Fitur ini saya pikir sangat efektif terutama bagi pengemudi perempuan. Good job Wuling!
Bagasi, jadi fitur yang ditonjolkan di BinguoEV, yang tidak dapat diberikan di Air ev.
Jika jok baris kedua dilipat, bagasinya bertambah menjadi 790 liter. Cukup besar untuk hatchback listrik.
Catatan BinguoEV
Berdasarkan first drive singkat ini, kami punya beberapa catatan:
1. Wuling BinguoEV fun to drive.
2. Kabinnya cukup berkualitas, dengan banyak menggunakan bahan soft touch.
3. lIngkar kemudi baru bisa naik-turun (tilt steering), belum maju-mundur (telescopic).
4. Suspensinya cukup empuk alias tidak kaku.
5. Jok perlu kami garis bawahi, empuk. Terasa busa banyak di jok belakang. Saya merasa nyaman di jok belakang. Leg room dan head room tidak ada masalah.
6. Saya kurang suka dengan desain peleknya.