Kisah Menakjubkan mengenai Karomah Gus Miek yang Mampu Menghidupkan Mobil yang Kehabisan Bensin dengan Memanfaatkan Air Sungai
Setelah air sungai tersebut dimasukkan ke dalam tangki bensin, mesin mobil yang semula mati total tiba-tiba menyala kembali seperti biasa.
Santri diminta untuk mencari air dari sungai.
Walaupun keadaan yang dihadapi cukup menegangkan, Gus Miek tetap mampu menjaga ketenangannya. Dengan sikap yang tenang, ia meminta salah seorang anggota timnya untuk mengambil air dari sungai yang tidak jauh dari situ. Permintaan tersebut jelas membuat Kiai Hayat, yang turut serta dalam rombongan, merasa terkejut dan bingung.
"Untuk apa?" tanya Kiai Hayat, kebingungan dengan maksud Gus Miek. Gus Miek menjawab dengan singkat, "Cari saja," seolah perintah itu sudah jelas dan tak perlu dipertanyakan lagi. Meskipun ada keraguan, Kiai Hayat dan anggota rombongan lainnya akhirnya sepakat untuk mengikuti arahan tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Benyamin? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Di mana peristiwa penembakan terhadap Benyamin terjadi? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Siapa Kiai Ageng Muhammad Besari? Kiai Ageng Muhammad Besari merupakan tokoh penyebar Islam di wilayah Ponorogo pada abad ke-17. Untuk mendukung misi penyebaran agama Islam yang ia lakukan, Kiai Ageng Besari mendirikan Pondok Pesantren Tegalsari atau Gebang Tinatar.
-
Kapan Yusuf mulai beternak itik? Ahmad Yusuf (22) sudah mulai beternak itik sejak usianya masih 15 tahun.
-
Kapan Kiai Ageng Muhammad Besari wafat? Makam Kiai Ageng Muhammad Besari wafat pada 1773.
-
Bagaimana Ben Kasyafani dan Ida Royani terlibat dalam aliran sesat? Kabarnya, organisasi ini memiliki sistem perekrutan yang rumit, dan Ben Kasyafani serta Ida Royani disebut memiliki keterkaitan di dalamnya.
Setelah berhasil mengambil air dari sungai, Kiai Hayat kembali menemui Gus Miek. Tanpa diduga, Gus Miek memberikan instruksi yang lebih mengejutkan, "Nah, masukkan ke dalam tangki bensin" ujarnya dengan tenang. Kiai Hayat yang kebingungan hanya bisa menatap Gus Miek dengan ekspresi tak percaya, merasa aneh untuk memasukkan air ke dalam tangki bensin. "Masukkan saja," tegas Gus Miek, mengulangi perintahnya.
Dengan penuh keheranan, Kiai Hayat akhirnya mengikuti perintah dan menuangkan air sungai ke dalam tangki bensin mobil. Kejadian selanjutnya benar-benar mengejutkan. Dengan izin Allah, setelah air sungai itu ditambahkan ke dalam tangki bensin, mesin mobil yang sebelumnya tidak berfungsi tiba-tiba hidup kembali seperti biasa.
Gus Miek Selalu Meminta Agar Ceritanya Tidak Diketahui Hingga Ia Meninggal Dunia.
Peristiwa tersebut membuat seluruh anggota rombongan, termasuk Kiai Hayat, terpesona dan menyadari bahwa mereka baru saja menyaksikan salah satu karamah yang dimiliki Gus Miek. Kejadian ini semakin memperkuat keyakinan para pengikut Gus Miek mengenai keistimewaan yang ada padanya.
Karamah yang diperlihatkan oleh Gus Miek merupakan salah satu bukti nyata dari kekuatan doa dan iman yang mendalam. Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana dan tidak pernah mengagung-agungkan keistimewaan yang dimilikinya.
Karena itu, ia selalu berpesan agar peristiwa ini tidak diceritakan hingga beliau wafat, menunjukkan bahwa segala yang terjadi adalah atas izin Allah dan bukan untuk dijadikan sebagai sumber kebanggaan pribadi. Kisah ini menjadi salah satu narasi yang memperkuat keyakinan umat terhadap karamah yang dimiliki oleh para wali dan ulama besar.
- Kisah Sukses Isa Abdullah, Dulu Tukang Las Kini Pengusaha Tajir Beromzet Rp1 Miliar per Bulan
- Kapan Harus Menguras dan Mengganti Minyak Rem Mobil Untuk Jarak Tempuh Yang Sudah Ditempuh?
- 4 Cara Membersihkan Kotoran Burung dan Getah Pohon di Kaca Mobil, Tak Akan Merusak!
- Kesal Ajakan Rujuk Berkali-kali Ditolak, Kades Ancam Bunuh dan Bawa Motor Mantan Istri
Karamah ini mengingatkan kita bahwa meskipun terdapat batasan dalam akal manusia, kekuasaan Allah selalu ada untuk mengubah segala sesuatu dengan perintah-Nya, kun fayakun (jadi, maka jadilah). Melalui kisah ini, umat Muslim diingatkan untuk senantiasa mengutamakan iman dan ketakwaan ketika menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam hidup.
Kisah ini juga menegaskan bahwa di balik setiap peristiwa, terdapat pelajaran berharga jika kita mampu melihatnya dengan hati yang bersih.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul (dipublikasikan oleh Liputan6.com)