Mobil Listrik Memang Naik Daun, tapi Mengapa Volume Penjualannya Masih Rendah?
Untuk dikatakan mencapai pertumbuhan cukup baik, satu model mobil listrik harus mencapai penjualan 200.000-250.000 ribu unit kurun waktu 4-5 tahun. Artinya, mobil listrik tersebut harus terjual 40-50 ribu unit per tahun. Angka tersebut jauh sekali dibandingkan pencapaian saat ini.
Tren kendaraan elektrifikasi ternyata belum berdampak signifikan terhadap penjualan mobil listrik baterai (BEV) di Indonesia.
Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan secara keseluruhan volume penjualan mobil listrik masih rendah.
-
Mengapa Isuzu memperkenalkan konsep ekosistem kendaraan listrik di GIIAS 2024? PT IAMI akan kembali ikut serta dengan semangat 'Real Partner, Real Journey' dan memperkenalkan konsep ekosistem kendaraan listrik yang sesuai dengan program pemerintah untuk menciptakan industri otomotif yang lebih ramah lingkungan.
-
Apa yang ditampilkan di GIIAS 2024? Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia itu menghadirkan inovasi dan teknologi terkini dalam industri kendaraan bermotor.
-
Kapan GIIAS 2024 berlangsung? GIIAS 2024 berlangsung mulai 18-28 Juli 2024.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Siapa yang menampilkan Canter T91A di GIIAS 2023? Pada momen tersebut Mitsubishi Fuso menghadirkan Canter T91A yang didatangkan langsung dari Jepang.
“Sebagai asosiasi manufaktur otomotif, kami selalu mengikuti perkembangan teknologi industri otomotif. Saat ini, tren yang naik daun memang adalah mobil listrik, tapi masih banyak jenis lainnya, seperti mobil hidrogen. Berbicara tentang mobil listrik, meski saat ini unit yang terjual cukup banyak, volume penjualan secara keseluruhan masih kecil sekali,” ujar Yohannes saat jumpa pers GIIAS The Series 2023 di Jakarta, kemarin.
Ia menjelaskan, penjualan mobil listrik pada 2022 memang melonjak menjadi lebih 10.000 unit dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya sekitar 600 unit. Meski begitu, volume 10.000 unit dalam satu tahun itu
terbilang kecil untuk sebuah industri otomotif," jelasnya.
Hal tersebut, lanjut dia, menjadi alasan utama industri pendukung belum dapat memproduksi baterai mobil listrik secara mandiri di dalam negeri. Industri pendukung pun akan berkembang seiring dengan perkembangan industri mobil listrik dan kenaikan penjualan per tahunnya.
Yohanes menilai langkah pemerintah memberikan diskon pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen dari seharusnya 11 persen untuk pembelian BEV sudah benar. Upaya pemerintah membereskan infrastruktur itu juga sudah betul.
"Langkah selanjutnya, bagaimana menggencarkan informasi dan sosialisasi tentang industri mobil listrik kepada masyarakat. Maka itu, salah satu bentuk dukungan kami melalui penyelenggaraan GIIAS The Series 2023,” pungkas dia.
Astra Financial Kembali Sponsor GIIAS 2023
©2019 Merdeka.com
Astra Financial kembali hadir sebagai platinum sponsor GIIAS 2023 sejak 2018.
Project Director Astra Financial Tan Chian Hok mengaku tidak menetapkan target penjualan pada GIIAS 2023. Kami lebih berfokus pada jumlah pengunjung pameran.
“Kami sebenarnya tidak pernah memberikan target penjualan. Transaksi itu terjadi secara natural. Memang tidak bisa dipungkiri transaksi di GIIAS terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, kami sekali lagi tidak memberikan target,” ujar Tan dalam jumpa pers di Jakarta.
Pada GIIAS 2022, Astra Financial meraih total transaksi Rp 2,012 triliun. Rinciannya, Rp 1,5 triliun di Jakarta, Rp 315 miliar di Surabaya, dan Rp 139 miliar di Medan.
GIIAS 2023 menargetkan jumlah pengunjung 400.000 orang, naik dari 385.000 pengunjung pada GIIAS tahun lalu.
Astra Financial akan hadir dalam GIIAS 2023 untuk memberikan layanan keuangan bersama 9 unit bisnisnya: layanan pembiayaan kendaraan roda empat Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAF), layanan pembiayaan kendaraan roda dua (FIFGROUP), layanan asuransi (Asuransi Astra dan Astra Life), Fintech (Maucash), E-Money (AstraPay), wealth tech app (Moxa), serta layanan pembelian mobil secara digital (SEVA).
Reporter magang: Vallerie Dominic