Penjualan Mobil Listrik di Jerman Menurun Drastis, Pasarnya Sedang Sulit
Pasar Mobil Listrik di Jerman Nelangsa, Penjualannya Anjlok Parah
Tahun ini, penjualan EV di Jerman mengalami penurunan sebesar 16 persen.
Penjualan Mobil Listrik di Jerman Menurun Drastis, Pasarnya Sedang Sulit
Penjualan mobil listrik di Jerman, salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia, mengalami penurunan di Eropa.Menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), penjualan mobil listrik di Uni Eropa mengalami penurunan sebesar 12 persen, seperti yang dilansir dari Reuters.
Pada bulan Desember 2023, Jerman menghentikan subsidi untuk pembelian EV. Sebagai akibatnya, penjualan EV di negara tersebut mengalami penurunan sebesar 16 persen tahun ini.
Penjualan kendaraan Plug-In Hybrid (PHEV) mengalami penurunan sebesar 19,6 persen, sementara permintaan untuk kendaraan dengan mesin pembakaran internal (ICE) meningkat lebih dari sembilan persen. Penjualan kendaraan bensin naik sebesar 9,1 persen, sedangkan penjualan kendaraan diesel naik sebesar 9,5 persen.
Penjualan mobil baru di Uni Eropa mengalami penurunan sebesar 3 persen pada bulan Mei dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menandai penurunan kedua sepanjang tahun ini.Di wilayah yang lebih luas termasuk Inggris dan EFTA, penurunan mencapai 2,6 persen. Sementara itu, permintaan kendaraan listrik (EV) di Eropa telah menunjukkan penurunan dalam beberapa bulan terakhir setelah mengalami peningkatan yang signifikan selama beberapa tahun sebelumnya.
Pada saat yang bersamaan, persaingan untuk memproduksi model yang lebih terjangkau semakin intensif. Pada Mei 2023, pangsa pasar mobil listrik murni mengalami penurunan menjadi 12,5 persen dari sebelumnya 13,8 persen. Di sisi lain, pangsa pasar mobil hybrid mengalami kenaikan menjadi 29,9 persen dari sebelumnya 25 persen.
Selain itu, terjadi peningkatan penjualan merek-merek besar seperti Volkswagen yang meningkat sebesar 1,6 persen, dan Toyota yang mencatat peningkatan penjualan sebesar 13 persen.