Perbandingan Biaya Operasional Motor Listrik dan Konvensional, Ini Selisihnya
Saat ini, penggunaan motor listrik di Indonesia semakin meningkat dan menjadi tren yang populer di masyarakat.
Penggunaan sepeda motor listrik di Indonesia semakin meningkat. Salah satu keuntungan utama dari kendaraan roda dua yang menggunakan baterai ini adalah biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan motor konvensional.
Perbedaan signifikan dalam biaya operasional antara kedua jenis motor ini membuat sepeda motor listrik menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Mengisi daya baterai sepeda motor listrik lebih hemat dibandingkan harus mengeluarkan uang untuk membeli bensin. Namun, seberapa besar perbedaan biaya tersebut?
- Sudah DIsubsidi, Minat Masyarakat Indonesia Beli Sepeda Motor dan Mobil Listrik Masih Rendah
- Dalam waktu tiga tahun, diperkirakan harga mobil listrik akan lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.
- Bangkitnya Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia
- Ternyata Motor Listrik Kalah Pamor dari Sepeda Listrik, Mengapa?
Raditya Wibowo, CEO Maka Motors, menjelaskan bahwa pengendara motor di Indonesia memiliki mobilitas yang cukup tinggi. Terdapat pengendara yang menempuh jarak hingga 100 km setiap harinya, seperti kurir, ojek online (ojol), atau masyarakat yang tinggal di daerah Cikarang dan bekerja di Jakarta.
"Kalau pakai motor bensin, katakanlah 110 cc yang paling irit, sebulan bisa menghabiskan Rp765.000 untuk biaya operasionalnya. Sedangkan kalau pakai motor listrik, dengan jarak yang sama cuma menghabiskan Rp144.000," ungkap Raditya Wibowo dalam keterangan resminya pada Rabu (20/11/2024).
Selain itu, Maka Motors juga telah menyediakan data internal untuk perhitungan biaya operasional. Di perkotaan, rata-rata jarak tempuh harian mencapai 20 km. Jika menggunakan motor listrik, biaya operasional dalam sebulan hanya sebesar Rp 41.000.
Sebaliknya, untuk motor bensin 110 cc dengan jarak yang sama, biaya operasionalnya mencapai Rp 214.000 per bulan. Dengan demikian, pengguna motor listrik dapat menghemat hingga Rp 173.000 setiap bulan atau Rp 2.076.000 dalam setahun.
Bagi mereka yang sehari-hari menempuh jarak jauh, seperti 100 km, penggunaan motor listrik hanya memerlukan biaya operasional sebesar Rp144.000 setiap bulannya. Ini menunjukkan bahwa beralih ke motor listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih menguntungkan secara finansial.
Jarak yang harus ditempuh
Jika menggunakan sepeda motor berbahan bakar bensin dengan kapasitas 110 cc, biaya yang dikeluarkan dalam sebulan mencapai Rp 765.000. Sementara itu, untuk motor bensin 125 cc, pengeluaran bulanan meningkat menjadi Rp 1.123.000. Dengan kata lain, jika kita membandingkan motor listrik dengan motor bensin 125 cc, seseorang dapat menghemat hingga Rp 979.000 setiap bulan, yang jika dihitung dalam setahun menjadi Rp 11.748.000.
Jika dibandingkan dengan motor bensin 110 cc yang sudah dikenal irit, motor listrik tetap menawarkan biaya operasional yang lebih rendah. Hal ini terutama terlihat jika dibandingkan dengan sepeda motor berbahan bakar bensin berkapasitas 125 cc atau 150 cc.
Di samping itu, pajak untuk motor listrik juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan pajak motor bensin. "Kalau dibandingkan sama motor bensin, biaya operasional motor listrik pasti jauh lebih murah. Biaya operasional motor itu kan 70 persennya untuk konsumsi energi, selebihnya biaya maintenance. Kalau pakai motor listrik bisa hemat uang karena harga listrik jauh lebih murah dibanding harga bensin," ungkap Raditya. Dengan begitu, jelas bahwa motor listrik tidak hanya lebih efisien dalam penggunaan energi, tetapi juga lebih ekonomis dalam hal perawatan dan pajak, menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak orang.