Perjalanan Setengah Abad Isuzu yang Menarik, Dimulai dengan Harga 'Jakarta-Bali Rp40 Ribu!'
Isuzu menawarkan banyak solusi untuk ekonomi nasional dan juga efisiensi kendaraan.
Selama hampir setengah abad, Isuzu telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bukan hanya sebagai kendaraan, tetapi juga menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga maupun dalam perekonomian.
Nama besar Panther, sebagai mobil pribadi yang tangguh, irit, dan bertenaga untuk berbagai medan, telah menjadi ikon yang kuat. Terutama di daerah pedalaman Indonesia yang memiliki jalanan yang ekstrem.
Iklan pemasarannya masih terkenang hingga saat ini. "Saat itu saya pergi ke Bali, mengantar mertua, berjumlah delapan orang. Hujan sangat deras, tetapi dengan menggunakan Panther, tidak ada masalah. Jalanan yang rusak pun tidak terasa. Hanya dengan biaya Rp 44.000, saya bisa pergi dari Jakarta hingga Bali. Sangat hemat, bukan?" ucap seorang pria dalam iklan tersebut.
Hal yang sama juga terjadi dengan Isuzu ELF, menjadi istilah yang digunakan ketika seseorang pergi dalam kelompok. Apapun mobil yang digunakan, pasti disebut sedang naik ELF.
Sebenarnya, jiwa sebagai produsen mobil niaga telah menjadi bagian yang erat dengan Isuzu. Mobil pertama yang diproduksi oleh Isuzu, saat itu masih di bawah PT Pantja Motor, adalah pick up Bison yang terkenal tangguh.
Kemudian, ketika PT Astra International Tbk mengakuisisi PT Pantja Motor, muncul segmen baru yaitu MPV dengan Isuzu Panther TBR 52 berkapasitas mesin 2.300 cc. Saat itu, teknologi Panther terkenal karena telah menggunakan Diesel Direct Injection.
Teknologi tersebut kemudian diterapkan pada Isuzu ELF dan Isuzu Borneo pada tahun 1995, menandai era baru dengan adanya Panther.
Meningkatkan perekonomian negara
Dengan adanya kesuksesan di pasar dalam negeri, Isuzu memutuskan untuk melakukan ekspansi yang lebih besar lagi untuk memberikan kontribusi lebih besar terhadap ekonomi negara. Pada tahun 1997, Panther mulai diekspor ke Filipina, Taiwan, Vietnam, dan India di tahun 2005. Setelah PT Pantja Motor berubah menjadi PT Isuzu Astra Motor pada tahun 2008, Isuzu meluncurkan varian-varian anyar ELF dan Isuzu Giga sebagai cikal bakal mesin common rail Isuzu di Indonesia pada tahun 2011. Pada tahun 2013, pabrik Isuzu (Isuzu Karawang Plant) didirikan di Karawang, Jawa Barat untuk mendukung penguatan ekonomi dan ekspansi pasar. Pada tahun 2014, Isuzu meluncurkan SUV Isuzu MU-X untuk memperkuat segmen passenger car. Empat tahun kemudian, Isuzu meluncurkan Isuzu Traga sebagai andalan baru di kelas kendaraan niaga. Eksistensi Traga sangat cepat diterima, sehingga dalam waktu setahun saja sudah diekspor ke Filipina. Hal ini memicu Isuzu untuk berfokus pada pasar komersial dan menghentikan produksi Panther pada tahun 2021. Keputusan ini terbukti menjadi taktik yang sukses bagi Isuzu. Pada tahun berikutnya, Isuzu mencatatkan rekor penjualan baru dengan peningkatan sebesar 23,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut data Gaikindo tahun 2022, Isuzu masuk dalam 10 besar pengekspor dengan total ekspor sebanyak 8.254 unit, naik dari 5.005 unit pada tahun 2021. Pada tahun 2023, Isuzu mengekspor Traga sebanyak 7.058 unit ke 16 negara tujuan. Pada periode Januari-Mei 2024, ekspor Isuzu mencapai 3.255 unit, naik 24,94% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan penjualan yang terus meningkat baik di dalam negeri maupun ekspor, Isuzu akan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan negara dan perekonomian serta menciptakan peluang kerja baru.
Memastikan efisiensi dan mengurangi emisi
Dengan adanya truk listrik yang andal, bisnis akan terus berjalan tanpa henti karena dapat memangkas ongkos operasional untuk perawatan dan BBM.