Pertamina happy lantaran konsumen lebih suka beli Pertamax Series
Pertamax series akan dikembangkan lagi dengan produk baru bernama Pertamax Turbo.
PT Pertamina (Persero) selaku pemasok bahan bakar minyak di republik ini mengaku senang dengan perkembangan penjualan bahan bakar khusus (BBK) lewat brand Pertamax series. BBK Pertamina merupakan bahan bakar yang dijual tanpa subsidi pemerintah alias non-Premium/solar.
Rama Suhud dari Commercial Fuel Retail Pertamina mengungkapkan hingga Juli ini, penjualan bahan bakar khusus seri Pertamax di Indonesia sudah mencapai 2 juta kiloliter per bulan. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang rata-rata 800 ribu kiloliter per bulan.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
"Jadi ada tren peningkatan dari penjualan bahan bakar seri Pertamax di tahun ini. Kami targetkan penjualan BBK lebih dari 2 juta kiloliter per bulan hingga akhir tahun ini. Sedangkan bensin bersubsidi 1 juta kiloliter per bulan," ujar Rama, usai diskusi yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) di Jakarta, Rabu (27/7).
Kata Rama, konsumsi BBK non-subsidi ini meningkat, karena masyarakat semakin sadar bahwa kualitas bahan bakar yang dikonsumsi harus sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan.
Sebagai BBK yang tidak disubsidi pemerintah, maka harga jual Pertamax series dari Pertamina fluktuatif alias naik atau turun setiap dua pekan, mengikuti harga minyak dunia. Lewat brand Pertamax, BBK yang saat ini dijual Pertamax dan Pertamax Plus (mesin bensin), serta PertaDex (mesin diesel). Pertamina juga memiliki BBK dengan brand Pertalite (RON 90).
"Pertalite diproduksi Pertamina untuk menekan kerugian akibat memproduksi bensin bersubsidi Premium. Lebih baik produksi bensin dengan menaikkan RON-nya, supaya kerugian kami lebih rendah," ujarnya.
Pertamax series akan dikembangkan lagi dengan produk baru bernama Pertamax Turbo. BBK ini memiliki RON 98 dan akan diluncurkan saat event otomotif Gaikindo Indonesia Internastional Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE, BSD City, mulai 11 -21 Agustus.
Baca juga:
Gagal di Euro-2, industri otomotif Indonesia baiknya adopsi Euro-6
Honda perluas jaringan di Sulawesi Selatan
Tata Motors kini sudah masuk Sulawesi
5 Fakta baru terungkap dari sidang kartel motor matik Honda & Yamaha
Ini pembelaan Yamaha dan Honda soal tuduhan kartel motor matik