Sering Dikaitkan Hal Horor, Ini Penyebab Tol Cipularang KM 92 Sering Terjadi Kecelakaan
Satu orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka akibat kecelakaan di lokasi yang sering dianggap horor itu.
Sebanyak 19 kendaraan rusak parah hingga bertumpuk usai terlibat kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, sore ini, Senin (11/11/2024). Satu orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka akibat kecelakaan di lokasi yang sering dianggap horor itu.
Namun Sony Susmana, pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) membantah seringnya kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 dikaitkan dengan hal horor. Menurut Sony, kontur jalan di Tol Cipularang harus menjadi perhatian bagi para pengemudi selain kondisi kendaraannya itu sendiri.
- Ini Daftar Korban Kecelakaan di Tol Cipularang: Satu Meninggal Dunia, 29 Orang Alami Luka
- Kecelakaan di Jalan Tol Terus Meningkat, Truk Kelebihan Muatan dan Kelayakan Sopir Kembali Jadi Sorotan
- Macet Horor di Pelabuhan Merak, YLKI: Selalu Terulang Saat Puncak Mudik Lebaran
- Bus Kecelakaan Tunggal di Tol Cipali, 7 Orang Tewas
"Ketika sudah ada di Tol Cipularang hingga kilometer 88 itu kan sebetulnya enggak hanya turunan. Tetapi banyak sekali, pegunungan-pegunungan yang membuat Crosswind atau angin samping yang bisa memecah konsentrasi dari pengemudi. Akhirnya mobil ini oleng. Pengemudi merasa cuma goncangan, tetapi sebenarnya kendaraanya sudah mulai tidak terkontrol," ujar Sony saat dihubungi merdeka.com.
Sony menjelaskan, akibat dari licinnya jalan karena hujan itu kan kondisi licin, risiko kecelakaan bertambah 10 sampai dengan 20 persen.
"Kalau sudah turunan ditambah lagi licinnya nah ini yang harusnya kita bisa mengontrol emosi ketika dikondisi-kondisi jalan tersebut," jelas dia.
Menurut Sony, sebetulnya upaya dari pengelola sudah banyak seperti rambu-rambu lalu lintas untuk mengurangi kecepatan atau hati-hati turunan panjang.
"Rambunya banyak sekali, kembali lagi sih pengemudinya, pengguna jalan ini mau gak melihat rambu tersebut," ungkap Sony.
Wacana speed bump untuk meminimalisir korban kecelakaan, dirinya mengaku agak ragu karena ketika kendaraan kecepatan yang tinggi dan turunan, speed bump itu malah bisa membawa kendaraan oleng.
"Jadi satu-satunya solusi memang pengemudinya itu yang harus aware. Kalau pengemudinya kurang aware rambu-rambu hingga tidak mampu mengontrol emosinya, maka kecelakaan ini bakal terus terulang," jelas dia.
Sebelumnya, Polisi terus mendata dampak yang ditimbulkan akibat insiden tabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (11/11). Terbaru, 23 orang dilaporkan menjadi korban.
Data itu disampaikan oleh Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Ardiansyah pada pukul 17:51 WIB. Dia menyebut, jumlah korban sejauh ini 23 orang.
"Total korban 23 orang. Rinciannya, 1 meninggal dunia dan 22 luka-luka," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (11/11).
Lilik menyebut, korban luka saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. Ada dua rumah sakit yang menjadi tempat perawatan korban.
"Sebagian korban dibawa ke RS Abdul Rojak dan RS Siloam Purwakarta," ujarnya.
Lebih lanjut, Lilik mengatakan, total 17 kendaraan yang terlibat kecelakaan. Proses evakuasi pun masih berjalan hingga saat ini.
"17 kendaraan. Saya masih di TKP," tandas dia.
Namun berdasarkan data yang dihimpun Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jawa Barat, AKBP Lalu Wira Sutriana, kecelakaan ini melibatkan 19 kendaraan juga dilaporkan alami kerusakaan. Data tersebut dihimpun pada pukul 17:38 WIB.
"Sementara satu meninggal dunia di TKP. Untuk kendaraan infonya mungkin ada 19 unit," kata Lalu kepada wartawan, Senin (11/11).
Dia menerangkan, proses evakuasi korban maupun kendaraan masih berjalan. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pendataan terhadap para korban.