Tanggapi Pertalite, Datsun tetap rekomendasikan oktan lebih tinggi
Optimisme Datsun Indonesia terhadap Pertalite sebenarnya didasari atas adanya aturan pemerintah.
Kehadiran jenis bahan bakar baru Pertalite dikhawatirkan akan mempengaruhi industri otomotif khususnya segmen LCGC. Meski begitu, Datsun Indonesia menyambut positif kehadiran Pertalite. Seperti yang diungkapkan Indri Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia yang ditemui Otosia belum lama ini.
-
Apa itu Datsun GO? Datsun GO menawarkan solusi alternatif bagi mereka yang mencari mobil MPV dengan harga yang terjangkau.
-
Bagaimana Datsun GO dalam hal efisiensi bahan bakar? Keunggulan mesin ini terletak pada efisiensinya dalam penggunaan bahan bakar, menjadikannya salah satu mobil MPV paling hemat dalam hal konsumsi bahan bakar.
-
Dimana Datsun GO berada di pasar otomotif? Berada dalam kategori yang sama dengan Daihatsu Ayla, Toyota Agya, dan Honda Brio, Datsun GO ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia.
-
Kenapa Datsun GO cocok untuk keluarga kecil? Datsun GO menawarkan solusi alternatif bagi mereka yang mencari mobil MPV dengan harga yang terjangkau.
-
Bagaimana proses pengecatan mobil di pabrik PT Astra Daihatsu Motor? Pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk pengecatan menggunakan standar manufaktur: Heat Polymerization, proses pengecatan dengan proses dipanaskan dengan suhu minimal 140 derajat celcius. Proses pengecetan manufaktur ADM 4 tahap: cleaning/pembersihan bodi, pelapisan antikarat, surfacer & sealing dengan lapisan terakhir adalah top coating.
-
Apa itu Daihatsu Terios? Terios yang dikenal sebagai SUV yang tangguh dan luas, dimulai perjalanannya pada bulan Desember 2006, menggantikan Daihatsu Taruna sebelumnya.
"Pertalite memang lebih bagus dari Premium, karena oktannya yang lebih tinggi. Ini sangat baik untuk para konsumen. Mobil mereka bisa lebih awet dengan penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih bagus," ucapnya.
Lebih lanjut menurutnya kehadiran Pertalite tidak akan berdampak penjualan kedua produknya yaitu Datsun Go dan Datsun Go+ yang sama-sama bermain di segmen LCGC.
"Saya rasa hal ini tidak akan mempengaruhi. Kebanyakan konsumen kami adalah pemilik pertama yang menginginkan perlakuan terbaik untuk mobilnya," terangnya.
Optimisme Datsun Indonesia terhadap Pertalite sebenarnya didasari atas adanya aturan pemerintah yang mengatur penggunaan bahan bakar kendaraan LCGC.
"Sebagai LCGC kami juga ada peraturan pemerintah yang mengharuskan kami memakai bahan bakar RON 92. Jadi walaupun ada Pertalite, kami tetap menganjurkan untuk memakai bahan bakar dengan oktan lebih tinggi," ucapnya.
(kpl/fid/lrs)(mdk/otosia)