Hasil Uji Trek Panjang Yamaha NMax Turbo, Tak Mengabaikan Kenyamanan
Kami menguji sendiri Yamaha NMax Turbo dengan rute panjang. Begini rasanya.
Dengan menggelar acara "Tour Boemi Nusantara", Yamaha Indonesia berhasil memperkenalkan skutik terbarunya, NMax Turbo, kepada masyarakat Indonesia. Kampanye yang disajikan dengan baik dalam acara tersebut berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Pada etape ke-3 Kampanye Tour Boemi Nusantara ini, terkumpul 17 awak media, dengan 5 dari media nasional dan 12 dari media lokal. Otosia diberikan kesempatan untuk menyelidiki dan menguji ketahanan serta fitur terbaru yang ada pada Yamaha NMax Turbo ini.
Pada tanggal 1 - 2 Agustus 2024, dalam etape tersebut, rute yang akan dilalui adalah jalur pantai utara (Pantura) wilayah timur Pulau Jawa melalui kota-kota seperti Sidoarjo, Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Kraksaan, Besuki, Situbondo, Lewung, dan Banyuwangi. Setelah itu, rombongan akan menyebrang ke Pulau Bali dan diharapkan bisa sampai di Yamaha Flagship Shop Denpasar.
Dalam pengujian panjang dengan jarak tempuh 430km tersebut, kami melakukan upaya untuk beradaptasi dan mengeksplorasi kemampuan NMax Turbo Techmax. Selama perjalanan sejauh 430km itu, kami mencatat angka odometer mulai dari Dealer Yamaha Dupak, Surabaya, yaitu 1.250 km hingga mencapai titik akhir di Denpasar sejauh 1.687 km.
Pada hari pertama, perjalanan dimulai dari Surabaya menuju Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo
Pada hari pertama, kami masih menghadapi suasana perkotaan yang penuh dengan tantangan seperti kemacetan dan berbagai kondisi jalan yang berbeda-beda sepanjang perjalanan. Meskipun demikian, kemampuan NMax Turbo masih belum teruji sepenuhnya pada fase ini.
Demi meningkatkan kemampuan akselerasi saat ingin menyalip kendaraan di depan, kami hanya dapat menggunakan Riding mode T dan S. Bagi pengendara yang masih pemula, disarankan untuk menggunakan fitur riding mode T saat sedang berjalan di awal. Fitur ini sangat cocok untuk penggunaan sehari-hari.
Mengapa menggunakan Mode T? Tujuannya adalah untuk merasakan sensasi turbonya, yang dapat dilakukan saat berkendara di trek lurus dan jalan yang sepi. Sementara Mode S, dapat digunakan saat ingin menyalip kendaraan di depannya, dan memberikan akselerasi yang tangguh kapan saja; tidak perlu berhenti.
Dalam prakteknya, fitur-fitur canggih yang ada pada NMax Turbo ini belum sepenuhnya terasa karena rute perjalanan yang dilalui masih sering terhambat oleh antrian truk dan bus serta jalan yang berlubang dan bergelombang.
Hari kedua: Perjalanan dari Situbondo ke Banyuwangi, lalu ke Ketapang, dan akhirnya menuju Denpasar
Kami sudah bisa merasakan performa dari fitur YECVT dan YShift pada Yamaha NMax Turbo saat melintasi trek ini. Mengapa hanya pada trek lurus dan lengang sensasi turbo pada skutik ini bisa dirasakan? Karena hanya pada trek tersebut akselerasi turbo dapat diandalkan.
Anda dapat menghilangkan turbonya dengan menurunkan rpm atau gasnya, kemudian tekan tombol mode T/S. Turbonya akan hilang secara otomatis.
Pada hari kedua di trek melintasi pegunungan, adrenalin kembali diuji dengan kondisi jalan yang menantang seperti turunan, tanjakan, dan kelokan tajam. Yang perlu ditekankan adalah pengujian deselerasi.
Kami memilih mode S untuk menghadapinya, namun tombol Yshift 1, 2, dan 3 tetap dapat digunakan untuk menurunkan kecepatan saat kami akan menyalip.
Meskipun dihadapkan dengan cuaca ekstrem dan hujan deras, NMax Turbo tetap menunjukkan keistimewaannya. Semua tantangan yang pernah kami hadapi seperti lubang jalan yang tergenang air, hembusan angin, kabut tebal, dan antrean kendaraan besar di tanjakan dan turunan, semuanya berhasil dilewati dengan baik oleh Yamaha NMax Turbo. Namun, kami menyarankan untuk tidak menggunakan turbo saat cuaca seperti itu karena bisa berakibat fatal jika tidak memiliki kontrol yang baik.
Dari sini, kami menyimpulkan bahwa Yamaha NMax Turbo diperuntukkan bagi para penyuka adrenalin yang senang bertualang, sementara bagi pengguna harian yang tinggal di perkotaan, NMax Neo lebih cocok digunakan. Mengingat jika NMax Turbo hanya digunakan sebagai kendaraan harian dengan perjalanan yang tidak terlalu panjang, keunggulannya tidak akan terasa.
- Manusia Purba Gunakan Anak Panah Beracun Saat Berburu 54.000 Tahun Lalu, Mangsa Lebih Mudah Dilumpuhkan
- Mengenal Janis Rosalita Suprianto, Atlet Selam Kebanggaan Jawa Timur yang Dijuluki The Golden Mermaid
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024