Toyota Jepang terancam berhenti produksi bulan depan, ada apa?
Padahal, di tahun 2016 Toyota ingin membangun 10,2 juta unit kendaraan yang akan disebar ke seluruh dunia.
Toyota di Jepang sepertinya harus berhenti beroperasi bulan depan karena masalah kekurangan stok baja.
Ya, kekurangan baja ini disebabkan oleh ledakan di pabrik Aichi steel, yang merupakan salah satu afiliasi Toyota, seperti yang dikutip dari Reuters (29/1).
Ledakan tersebut telah menghambat produksi dari baja dan mampu mempengaruhi dalam skala besar untuk produsen kelas dunia seperti Toyota. Pihak Toyota mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini masih memiliki persediaan yang hanya cukup digunakan sampai 6 Februari mendatang.
Setelah tanggal tersebut, Toyota akan memantau hasil produksi dari hari-ke hari dan menyesuaikan produksi mobil mereka.
Ledakan di pabrik Aichi terjadi pada 8 Januari lalu dan membuat jumlah kerugian yang tidak sedikit.
Padahal, di tahun 2016 Toyota ingin membangun 10,2 juta unit kendaraan yang akan disebar ke seluruh dunia. Ini adalah keinginan yang wajar, mengingat di tahun 2015 lalu, produsen asal Jepang ini mampu membuat sebanyak 10.15 juta kendaraan. Target kenaikan jumlah produksi cukup masuk akal. Toyota ingin menjadi produsen mobil terbesar di dunia empat kali berturut-turut.
Dengan adanya permasalahan ini, apa yang akan terjadi pada Toyota?
Baca juga:
1 Agustus 2016, Daihatsu resmi jadi 'anak buah' Toyota
Toyota Sienta dijual Rp 245 Juta di Indonesia?
Toyota Sienta mulai raba pasar, siap gulingkan Honda Freed
Nasmoco: Pasar Toyota di Jateng dan Yogya 2016 lebih baik dari 2015
All New Toyota Fortuner sudah dipesan 1.700 SPK
Toyota ingin 'caplok' Daihatsu sampai habis!
-
Apa yang membuat Toyota menjadi merek otomotif No. 1 di Indonesia? Setiap tahun, Toyota jadi merek otomotif No 1 di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 31 persen, setara penjulana sekitar 300 ribu unit per tahun.
-
Mengapa Toyota Agya begitu diminati di Indonesia? Toyota Agya yang terkenal sebagai mobil LCGC (Low Cost Green Car) cukup diminati di Indonesia. Daya tarik utama dari hatchback 5 penumpang ini adalah harga yang terjangkau dan irit konsumsi bahan bakar.
-
Apa yang dilakukan Toyota Carbon Fighter (TCF) dan AvanzaXenia Indonesia Club (AXIC) di Medan? Toyota Carbon Fighter (TCF) bersama Komunitas otomotif AvanzaXenia Indonesia Club (AXIC) kembali berkolaborasi di Medan, Sumatra Utara. Keduanya berkolaborasi dengan menggelar acara bertajuk 'Meet Up Eco Nation'.
-
Kenapa Toyota memutuskan untuk menjual Vios di Indonesia? Meskipun ragu karena popularitas Toyota Soluna yang tinggi, Toyota akhirnya memutuskan untuk menghadirkan Vios ke Indonesia pada tahun 2003.
-
Kenapa penjualan mobil Toyota di Bali stabil? Bali mungkin mulai pulih setelah penurunan yang drastis akibat pandemi. Selama dua tahun terakhir, Bali terus mengalami pertumbuhan," ujarnya.
-
Kapan Toyota mulai memasukkan teknologi elektrifikasi ke mobil-mobil nya di Indonesia? Sebagai bagian dari Multi Pathway Strategy untuk berkontribusi menekan emisi karbon, Toyota telah menjadi pionir kendaraan elektrifikasi di Indonesia, dengan memasukkan teknologi elektrifikasi sejak tahun 2009.