Mengapa Sektor Otomotif 2024 Turun, tapi Bali Tetap Stabil?
Tantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Di tahun 2024, industri otomotif diakui tengah menghadapi berbagai tantangan yang signifikan. Menurut data dari Gaikindo, penjualan whole sales secara nasional mengalami penurunan sebesar 17,1 persen year on year (YoY) selama periode Januari hingga Agustus 2024.
Dengan melihat situasi Auto 2000 yang berfokus pada pasar Toyota, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keadaan ini.
-
Bagaimana Toyota dominasi pasar otomotif Indonesia? Selain model Kijang, Toyota mampu mendominasi pasar Indonesia berkat model populer lainnya, seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, Calya, Yaris, hingga Fortuner.
-
Kenapa harga mobil bekas turun? Faktor-faktor Ini Bikin Mobil Bekas Kesayangan Anda Turun Harga Vendri Iskar, Head of Invetory and Purchasing Caroline.id, menjelaskan harga jual mobil bekas dapat turun karena banyak faktor, antara lain faktor mobil barunya.
"Meskipun banyak produk baru yang diluncurkan, pertumbuhan pasar tetap stagnan. Mungkin ada faktor-faktor dasar yang berperan," kata Yagimin, Chief Marketing Auto2000.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Ia berpendapat bahwa terdapat tiga faktor penyebab, yaitu ketidakseimbangan antara peluncuran produk baru dan pertumbuhan pasar yang stagnan, pengaruh pemilu, serta menurunnya daya beli masyarakat.
Dengan situasi umum yang serupa, pemasaran mobil Toyota di bawah Auto 2000 juga mengalami hal yang sama.
"Mengenai Auto 2000, hingga bulan lalu pasti juga terpengaruh. Meskipun penjualan Toyota kami mengalami penurunan, penurunan tersebut tidak seburuk penurunan pasar," ujar Yagimin.
Solusi
Bagaimana cara menyikapi kondisi ini, pihaknya pada intinya tetap menjaga konsumen mereka. Sebab jika bicara market otomotif, maka akan selalu ada kondisi naik dan turun.
"Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi," ujarnya.
Mudah-mudahan di tahun 2025, kata dia, kondisi bisa lebih stabil. Ia yakin bahwa akan ada fase ketika situasi membaik dan fokus saat ini adalah tetap menjaga hubungan dan memenuhi berbagai hal yang menjadi kebutuhan konsumen.
Fenomena Bali
Meskipun ia berpendapat bahwa sektor otomotif di Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2024, ia mengamati bahwa beberapa daerah justru menunjukkan perkembangan yang positif. "Di Sumatra, penurunan terasa lebih signifikan dibandingkan daerah lainnya. Sebaliknya, Bali justru menunjukkan stabilitas dan bahkan mengalami peningkatan. Bali mungkin mulai pulih setelah penurunan yang drastis akibat pandemi. Selama dua tahun terakhir, Bali terus mengalami pertumbuhan," ujarnya. Selain Bali, ia juga mencatat bahwa Kalimantan mengalami pertumbuhan meskipun tidak sebesar Bali. Di sisi lain, wilayah Jawa mengalami sedikit penurunan.