Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini
Situasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Situasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini
Direktur Utama PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) Wahyudi Darmawan mengungkapkan saat ini penjualan mobil di Indonesia dalam tren penurunan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pengiriman dari pabrik ke diler (wholesale sales) pada kuartal I 2024 hanya 215.069 unit atau anjlok 23,9 persen dibanding periode tahun lalu sebanyak 282.601 unit.
"Kemarin juga kalau kita lihat penjualan otomotif itu juga sedang turun," kata Wahyudi kepada awak media di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (3/04/2024).
Dia menyebut, anjloknya tren penjualan mobil saat ini disebabkan oleh tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Situasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
"Harga rupiah kita terdepresiasi terus" ucap Wahyudi.
Kondisi ini diperparah dengan tren era suku bunga tinggi yang masih berlanjut hingga memasuki pertengahan 2024.
Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi tertekan yang berdampak pada turunnya permintaan mobil baru.
"Yang otomatis ini sebenarnya menyebabkan rezim suku bunga tinggi dan juga nantinya tentu daya beli dari masyarakat itu sangat tertekan," bebernya.
Atas kondisi tersebut, BRI Finance melakukan efisiensi dari sisi biaya dana atau cost of fund.
Selain itu, BRI Finance juga melakukan inovasi seperti program bunga cicilan murah mulai dari 2,75 persen per tahun bagi kredit mobil baru.
Selain itu, BRI Finance juga menawarkan biaya provisi murah mulai 0,5 persen dari total PH.
Promo cicilan bunga murah kredit mobil ini berlaku secara nasional mulai 3 Juli 2024 khusus bagi nasabah BRI dan karyawan BRI group.
"Harapannya kita bisa mendapatkan margin yang lebih bagus lagi dan juga potensi kalau kita lihat potensi dari nasabah BRI sendiri sangat besar," tandasnya.
Sebelumnya, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesale sales (pengiriman dari pabrik ke diler) pada kuartal pertama tahun ini atau Januari-Maret 2024 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tercatat, wholesale sales pada kuartal I 2024 hanya 215.069 unit atau anjlok 23,9 persen dibanding periode tahun lalu sebanyak 282.601 unit.
Terkait jumlah penurunan kinerja penjualan otomotif nasional. Salah satu petinggi Daihatsu memberikan sejumlah pandangan. Beberapa di antaranya penurunan daya beli akibat perekonomian nasional yang belum stabil.
Kemudian sebagian besar masyarakat membeli kendaraan dengan cara kredit.
Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan atau NPL) mengalami peningkatan. Alhasil, lembaga pembiayaan juga semakin memperketat calon debitur. Padahal sokongan perusahaan finansial amat berpengaruh.
“Hal ini (penurunan kuartal pertama 2024) dipengaruhi kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil. Sehingga turut mempengaruhi daya beli di masyarakat. Termasuk adanya isu kredit yang lebih selektif,” terang Sri Agung Handayani, Marketing Director, Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kepada OTO.com (18/4).