Ternyata Ini Penyebab Rendahnya Penjualan Mobil Baru di Indonesia Sepanjang 2024
Penjualan mobil baru pada tahun 2014 mencapai hingga 1,2 juta unit. Sementara penjualan mobil baru di sepanjang 2023 terus turun jadi berkisar 1 juta unit.
Kondisi ini dipicu oleh kenaikan tren harga mobil baru yang tidak diimbangi dengan pendapatan masyarakat.
Ternyata Ini Penyebab Rendahnya Penjualan Mobil Baru di Indonesia Sepanjang 2024
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) buka suara terkait lesunya tren penjualan mobil domestik hingga memasuki akhir semester pertama 2024. Namun demikian, tren penjualan pasar ekspor justru mengalami kenaikan.
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, Putu Juli Ardika menyampaikan bahwa anjloknya penjualan mobil domestik disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat.
Kondisi ini dipicu oleh kenaikan tren harga mobil baru yang tidak diimbangi dengan pendapatan masyarakat.
"Yang jadi masalah itu inflasi harga kendaraan naik jauh, sedangkan gaji itu naiknya nggak begitu tinggi jadi pendapatan perkapita itu yang buat (lesu) karena daya beli," ungkapnya dalam acara Diskusi bertajuk Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil di Indonesia di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (10/7)
Dalam catatannya, saat ini terdapat gap yang cukup jauh antara pendapatan masyarakat dengan kenaikan harga mobil baru. Hal ini mengakibatkan turunnya kemampuan masyarakat untuk membeli mobil baru.
Dia mencontohkan, penjualan mobil baru pada tahun 2014 mencapai hingga 1,2 juta unit. Sementara penjualan mobil baru di sepanjang 2023 hanya berkisar 1 juta unit.
merdeka.com
"Jadi salah satu penyebab yang pertama sekali daya beli masyarakat," tegasnya.
Selain itu, dia menyebut turunnya penjualan mobil domestik juga disebabkan penerapan Peraturan OJK (POJK) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan. Aturan tersebut memperketat penyaluran kredit oleh pelaku industri multifinance.
Mengingat, dalam aturan POJK Nomor 22 Tahun 2023 kian memperkuat pengaturan etika serta waktu penagihan kredit. Padahal, mayoritas konsumen mobil baru melakukan pembelian secara kredit.
"Karena ada aturan yang mengganggu orang kalau mau beli kan nyicilnya (kredit) lebih banyak, jadi di dalam dalam bentuk kredit ada perubahan-perubahan sehingga ini mempengaruhi penjualan," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tidak terlalu khawatir akan persoalan lesunya tren penjualan mobil baru di pasar domestik. Mengingat, dalam waktu dekat akan diberlakukan kegiatan pameran otomotif berskala besar yang akan mendongkrak penjualan mobil baru di pasar domestik.
"Karena kan sebentar lagi ada GIIAS, itu transaksi nya akan banyak terjadi," tandasnya.
Mengutip data GAIKINDO, angka penjualan mobil domestik berada di bawah target 1,05 juta unit sepanjang 2023. Rinciannya, penjualan mobil secara whole sales mencapai 1 juta (1.005.802) unit sepanjang 2023, turun 4 persen dibanding capaian sepanjang 2022 sebanyak 1,04 juta (1.048.040) unit.
Selain itu, penjualan secara retail sepanjang 2023 mencapai 998.059 unit. Angka ini turun 1,5 persen dibanding 2022 yang mencapai 1,01 juta (1.013.582) unit.
merdeka.com