UD Trucks Siap Pasarkan Truk Berteknologi SCR untuk Penuhi Emisi Euro-4
UD Trucks siap memasarkan kendaraan niaga dengan standar emisi Euro-4 yang ditetapkan pemerintah mulai efektif pada 7 April 2022. Bahkan salah satu pemain kendaraan niaga di Indonesia (d/h Nissan Diesel) ini menyiapkan produk dengan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) supaya emisinya memenuhi standar Euro-4.
UD Trucks siap memasarkan kendaraan niaga dengan standar emisi Euro-4 yang ditetapkan pemerintah mulai efektif pada 7 April 2022. Bahkan salah satu pemain kendaraan niaga di Indonesia (d/h Nissan Diesel) ini menyiapkan produk dengan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) supaya emisinya memenuhi standar Euro-4.
Untuk kendaraan bermesin diesel, standar emisi Euro-4 mewajibkan angka setana (CN) minimal 51 dan sulfurnya maksimum 50 ppm. Standar ini wajib supaya emisi yang dihasikan dari kendaraan ini lebih sehat bagi manusia dan ramah lingkungan.
-
Apa pengertian dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)? Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) merupakan biaya yang sudah ditetapkan untuk melakukan perubahan kepemilikan kendaraan bermotor.
-
Kenapa Nia Ramadhani tertawa saat kejadian mobil mogok? Nia Ramadhani Tertawa Saat keluar dari kursi penumpang, Nia langsung tertawa, tampaknya dia masih tidak menyangka mengalami kejadian lucu ini.
-
Apa yang terjadi pada sopir truk tersebut? Kejadian tak mengenakkan dialami sopir truk saat melewati jalanan di Karawang Barat. Sopir itu dihentikan petugas Dishub yang mengaku tengah melakukan razia.
-
Dimana mobil dinas TNI AU tersebut terjebak macet? Sebuah mobil Fortuner bernomor polisi pejabat tinggi TNI AU terjebak macet di sekitar Halim, Jakarta Timur.
-
Di mana kecelakaan beruntun yang melibatkan truk itu terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Apa yang dilakukan mobil dinas pejabat tinggi TNI AU saat terjebak macet? Sebuah mobil Fortuner bernomor polisi pejabat tinggi TNI AU terjebak macet di sekitar Halim, Jakarta Timur. Kondisi jalan terlihat padat, saat jam pulang kerja. Selama perjalanan pula, mobil dinas TNI tersebut tidak terlihat menyalakan sirine dan rotator.
Aloysius Chrisnoadhi, Vice President UD Trucks Indonesia, menjelaskan rencana kami sudah matang sekali mengenai kendaraan niaga yang bisa memenuhi emisi Euro-4 per April tahun ini. Bahkan pasokan komponennya juga sudah disiapkan cukup lama sehingga siap saat standar Euro-4 diberlakukan.
Menurutnya, teknologi SCR tidak asing bagi UD Trucks. Sistem SCR yang menggunakan cairan urea ini sudah lama digunakan, terutama di Jepang untuk produk Quon pada 2004.
“UD Trucks berkomitmen untuk selalu mendukung program pemerintah, khususnya pengurangan emisi kendaraan yang berpengaruh terhadap keberlanjutan di Indonesia. Seluruh bagian pengembangan riset dan teknologi kami serta diler dan layanan purnajual kami berupaya maksimal untuk menyiapkan kendaraan komersial yang ramah lingkungan dengan berbagai program perkembangannya," kata Aloysius Chrisnoadhi saat media gathering UD Trcuks di Jakarta, Kamis (13/1).
©2022 Merdeka.com
Tapi apa sih sebenarnya teknologi SCR?
Teknologi SCR adalah sistem pengolahan emisi untuk mengurangi polutan berbahaya, seperti nitrogen oksida (NOx) dan partikulat yang dihasilkan selama pembakaran. Dengan meningkatkan tekanan injeksi sehingga tercipta pembakaran sempurna, maka partikel sisa akan berkurang secara signifikan.
Selanjutnya NOx diolah dengan menggunakan katalis yang berasal dari cairan urea, yang dikenal dengan nama AdBlue.
“Jadi teknologi SCR ini bekerja sama dengan cairan AdBlue, yang mana sistem SCR menyuntikkan AdBlue pada gas buang dari mesin supaya menghasilkan nitrogen dan uap air yang tidak berbahaya. AdBlue adalah cairan tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun karena sekitar 60 persen kandungannya berisi air dan sisanya urea," jelas Chrisnoadhi.
Karena sistem SCR memerlukan cairan ures AdBlue, tencananya cairan ini akan dijual Rp 8.200 per liter di diler-diler UD Trrucks.
Selain mempersiapkan unit baru dengan teknologi SCR dan Adblue, lanjut dia, UD Trucks Indonesia juga mempersiapkan berbagai sarana pendukung lain untuk menyambut kebijakan Euro 4, khususnya bagi para pelanggannya.
Berikut manfaat penggunaan teknologi SCR di kendaraan niaga menurut UD Trucks:
1. Interval servis lebih lama, artinya kendaraan niaga lebih banyak digunakan untuk keperluan bisnis para pelanggan UD Trucks, sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk pemberhentian yang tidak direncanakan.
2. Teknologi SCR dapat mengurasi gas NOx hingga 90 persen, sekaligus mengurangi gas HC dan CO sebesar 50-90 persen. Sehingga apabila pengguna UD Trucks mengonsumsi solar "murah" karena belum meratanya pasokan solar bermutu di wilayah Indonesia, tapi berkat teknologi SCR, maka emisinya bisa memenuhi standar Euro-4, sehingga penggunanya tidak perlu khawatir di lapangan.
3. Sistem SCR mereduksi polutan berbahaya seprti NOx di luar mesin sehingga tidak menggangu kinerja mesin. Alhasil mesin jadi lebih awet.
4. Karena teknologi ini berada di luar mesin, maka tidak ada potensi penyumbatan pada komponen mesin seperti katup-katup, piston dan sebagainya.
5. Sistem SCR sangat cocok dengan mesin berkapasitas besar seperti heavy duty truck (HDT).
(mdk/sya)