Tindakan Uni Eropa terhadap kendaraan listrik dari China diperkirakan dapat merugikan sektor otomotif di Eropa
Tarif tinggi yang baru-baru ini diterapkan oleh AS, Uni Eropa, dan Kanada pada mobil buatan China telah mendorong banyak produsen mobil untuk mempercepat rencan
Kepala keuangan Polestar, perusahaan kendaraan listrik terkemuka dari Swedia, baru-baru ini menyatakan keprihatinannya terkait pengaruh tarif impor yang diterapkan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap mobil listrik yang diproduksi di China.
Dalam sebuah konferensi yang membahas laporan keuangan kuartal kedua, ia menekankan bagaimana kebijakan perdagangan ini dapat memberikan dampak buruk pada daya saing dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan otomotif Eropa, termasuk Polestar. Tarif impor yang tinggi dianggap sebagai langkah proteksionis yang dapat menghalangi produsen Eropa untuk bersaing secara adil dengan para pesaing dari China.
Lebih lanjut, Kepala Keuangan Polestar menjelaskan bahwa meskipun tujuan dari tarif tersebut adalah untuk melindungi industri lokal, efeknya mungkin justru sebaliknya, yaitu memperlambat inovasi dan kemajuan teknologi di sektor kendaraan listrik di Eropa.
Dampak Tarif Tinggi pada Industri Eropa
Berdasarkan laporan dari Reuters, penerapan tarif tinggi baru-baru ini oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Kanada terhadap mobil yang diproduksi di China telah mendorong sejumlah produsen otomotif untuk mempercepat rencana relokasi sebagian dari proses produksi mereka ke negara lain.
Ansgar, yang menjabat sebagai Pimpinan Bagian Keuangan di Polestar, mengungkapkan, "Saya telah menghadiri pertemuan dengan Komisi Eropa untuk membahas mengenai tarif tersebut." Ia juga menambahkan bahwa Komisi Eropa tidak akan memberikan perlindungan kepada industri Eropa melalui penerapan tarif, yang justru dapat merugikan perusahaan-perusahaan Eropa yang telah berinvestasi dalam teknologi dan menciptakan lapangan kerja.
Efek Tarif pada Polestar
Polestar, yang selama ini memproduksi kendaraan secara eksklusif di China melalui pabrik-pabrik milik Geely dan Volvo Cars, kini harus menghadapi tarif sebesar 19,3% di Eropa karena menjadi bagian dari grup Geely. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tarif standar UE sebesar 10% untuk impor mobil.
"Tentunya, akan lebih menguntungkan bagi Polestar dan industri di Eropa jika tarif tersebut tidak dinaikkan atau bahkan dikurangi," ujar Ansgar.
Langkah Strategis Polestar
Sejak awal bulan ini, Polestar telah memulai produksi SUV Polestar 3 di pabrik Volvo Cars yang terletak di Carolina Selatan, Amerika Serikat, dengan tujuan untuk memenuhi permintaan pasar di AS dan Eropa. Polestar juga sedang mengevaluasi kondisi setelah pengumuman tarif di Kanada dan melihat produksi di Carolina Selatan sebagai komponen vital dalam strategi mereka. "Kami tengah menganalisis situasi dan memperkirakan bahwa pembuatan Polestar 3 di Carolina Selatan akan menjadi elemen krusial," kata Polestar kepada Reuters di awal minggu ini.
Rencana Masa Depan Produksi
Meskipun Polestar 2 masih akan diproduksi di China, perusahaan berencana untuk memindahkan sebagian dari produksi Polestar 4 ke Korea Selatan, dengan estimasi bahwa produksi akan dimulai pada pertengahan 2025 untuk memenuhi kebutuhan pasar AS.
Selain itu, Ansgar mengungkapkan bahwa pembicaraan juga sedang berlangsung mengenai kemungkinan penyediaan produk untuk pasar Eropa melalui pabrik yang dikelola oleh Renault Korea Motors di Korea Selatan. Di masa mendatang, tingginya tarif impor dapat memaksa perusahaan-perusahaan Eropa untuk menyesuaikan strategi produksi mereka, baik dengan memindahkan produksi ke negara lain atau dengan mencari solusi untuk mengurangi dampak tarif terhadap operasional mereka.
QnA Tentang Kendaraan Listrik
Seberapa jauh kendaraan listrik dapat menempuh perjalanan rata-rata?
Jarak yang dapat ditempuh oleh kendaraan listrik bervariasi, tergantung pada ukuran baterai dan jenis kendaraan. Secara umum, kendaraan listrik terbaru mampu menjangkau jarak antara 150 hingga 400 km setelah pengisian daya penuh. Beberapa model kelas atas bahkan mampu menempuh lebih dari 500 km.
Apa saja kendala utama dalam penggunaan kendaraan listrik?
Kendala utama dalam penggunaan kendaraan listrik mencakup kurangnya infrastruktur untuk pengisian daya, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya yang cukup lama, serta harga awal yang masih tinggi jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Namun, dengan kemajuan teknologi, berbagai kendala ini terus diperbaiki.