Amerika Serikat dan Kanada Memperketat Kebijakan Impor Mobil Listrik dari China, Joe Biden: Kami Tidak Akan Terjajah
Berbeda dengan Indonesia yang sangat terbuka dengan merek mobil China, AS dan Kanada justru memperketat impor mobil China.
Amerika Serikat telah menerapkan tarif baru untuk impor mobil dari China. Pada bulan Mei, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa tarif untuk mobil-mobil yang diimpor dari Tiongkok akan meningkat.
Berdasarkan laporan dari carexpert.com.au pada Selasa (27/8/2024), AS telah meningkatkan tarif untuk kendaraan listrik hingga 100 persen, serta menaikkan tarif untuk baterai kendaraan listrik Lithium-ion dari 7,5 persen menjadi 25 persen. Biden menyatakan bahwa persaingan dari sektor manufaktur China tidaklah adil.
"Biden menjelaskan bahwa pekerja Amerika memiliki kemampuan untuk bekerja lebih keras dan bersaing dengan siapa pun, asalkan kompetisi tersebut berlangsung secara adil, namun sudah terlalu lama kondisi persaingan tidak seimbang."
Menurut Joe Biden, pemerintah Tiongkok sudah menggulirkan uang negara ke perusahaan-perusahaan Tiongkok pada berbagai industri. Mulai dari baja dan alumunium, material semi-konduktor, kendaraan listrik, panel surya, hingga kesehatan seperti sarung tangan dan masker.
“Kami tidak akan membiarkan China membanjiri pasar kami, sehingga membuat produsen mobil amerika tidak dapat bersaing secara adil,” terang presiden AS ke-46 tersebut.
Saat ini, Polestar 2 merupakan mobil listrik asal China yang pertama dan satu-satunya yang dijual di Amerika Serikat. Model selanjutnya yang akan diproduksi oleh Geely di Wuhan adalah Lotus Eletre.
Pemerintah Kanada mengambil langkah serupa dengan Amerika Serikat terkait impor kendaraan dari Tiongkok. Mereka memberlakukan tarif impor sebesar 100 persen untuk kendaraan listrik (EV) yang berasal dari China. Langkah ini diambil untuk melindungi industri manufaktur di Amerika Utara.
Mulai 1 Oktober 2024, semua mobil listrik yang diimpor dari Tiongkok akan dikenakan tarif baru ini. Kebijakan tersebut juga mencakup Tesla, yang telah mengirimkan unit mobil dari Shanghai ke Kanada sejak tahun lalu.
Sejak tahun 2023, lebih dari 44.000 mobil telah diekspor dari China ke Vancouver, Kanada. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 460 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang dipicu oleh impor Tesla.
Di Kanada, terdapat sejumlah perusahaan manufaktur yang berfungsi sebagai pusat produksi untuk Amerika Utara dan wilayah sekitarnya, antara lain Ford, Stellantis, dan General Motors, yang masing-masing memiliki tiga pabrik di negara tersebut. Sementara itu, Honda dan Toyota hanya memiliki satu pabrik masing-masing.
Walaupun tarif yang tinggi diterapkan, merek-merek asal China tetap berpeluang untuk memasuki pasar Amerika. Contohnya, BYD telah mengungkapkan minatnya untuk mendirikan fasilitas manufaktur di Meksiko.