Cahaya, udara dan air, 3 komponen abiotik penting dalam ekosistem
Kali ini, kita akan membahas beberapa contoh komponen abiotik, yaitu cahaya matahari, oksigen, karbondioksida, dan air.
Saat melihat sekeliling, kamu tentu menyadari bahwa ada banyak sekali ekosistem yang ada di sekitar. Nah, dalam setiap ekosistem pasti ada 2 jenis komponen, yaitu komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup) yang berinteraksi. Kali ini, kita akan membahas beberapa contoh komponen abiotik, yaitu cahaya matahari, oksigen, karbondioksida, dan juga air.
a. Cahaya matahari
Cahaya matahari sangat penting untuk eksistensi ekosistem. Saat berfotosintesis, tumbuhan hijau memerlukan cahaya matahari. Kalau nggak ada cahaya matahari, maka tumbuhan hijau nggak bisa membuat makanan. Hasil fotosintesis yang berupa bahan organik dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai sumber makanan. Secara tidak langsung, cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam ekosistem. Selain itu, cahaya matahari juga berpengaruh terhadap keberadaan siang, malam, dan suhu lingkungan.
b. Oksigen dan karbondioksida
Baik hewan, tumbuhan maupun manusia sama-sama membutuhkan oksigen dalam proses respirasi. Pada proses respirasi, ada karbondioksida yang dikeluarkan. Karbondioksida diperlukan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis akan dilepaskan oksigen. Dengan begitu, terjadi siklus oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernapasan dan fotosintesis.
c. Air
Air adalah komponen abiotik yang juga sangat penting. Setiap hari makhluk hidup membutuhkan air, karena hampir sebagian besar makhluk hidup terdiri dari 90% air. Air berfungsi sebagai pelarut zat makanan yang dimakan oleh makhluk hidup. Air juga diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Bagi hewan air, seperti ikan, katak, dan buaya, air diperlukan untuk tempat hidupnya.
Itulah beberapa komponen abiotik dan juga berbagai fungsi dan perannya dalam ekosistem. Kalau nggak ada ketiga komponen itu, maka akan komponen biotik akan terganggu kehidupannya.