Indahnya puisi lama gurindam, nggak kalah dari puisi modern
Kamu suka sastra lama? Pasti sudah nggak asing lagi dengan yang namanya gurindam
Kamu suka sastra lama? Pasti sudah nggak asing lagi dengan yang namanya gurindam. Gurindam adalah salah satu puisi lama, yang punya aturan penulisan khusus. Yang pasti, gurindam beda banget dengan puisi modern. Gurindam yang ada di Indonesia dulunya mendapat pengaruh dari bahasa Melayu. So, jangan heran kalau beberapa gurindam lama juga menggunakan bahasa Melayu. Soal keindahan, nggak perlu diragukan lagi, deh!
Gurindam, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan sebagai ragam sastra Indonesia (lama) yang berisi dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Biasanya baris pertama berisi semacam soal, masalah atau perjanjian. Sedangkan baris kedua berisikan jawaban atau akibat dari masalah pada baris pertama. Gurindam ada 2 jenis nih yang kamu perlu tahu, yaitu gurindam berkait dan gurindam berangkai.
1. Gurindam Berkait
Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan dengan bait berikutnya dan juga pada bait seterusnya.
Contoh:
Sebelum berbicara pikir dahulu
Agar tak melukai hati temanmu
Kalau berbicara semaumu
Tentulah banyak orang yang membencimu
2. Gurindam berangkai
Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap baris pertama baitnya.
Contoh:
Temukan apa yang dimaksud sahabat
Temukan apa yang dimaksud maksiat
Janganlah menjadi orang yang memelas
Nanti kamu menjadi orang yang malas
Keren kan si gurindam ini? Meskipun puisi lama, tapi nggak sedikit loh anak muda seperti kamu yang suka pada gurindam. Nggak heran gurindam masih sering dibacakan kalau ada acara apresiasi puisi. Ada banyak gurindam baru juga yang sudah dibuat. Gurindam nggak kalah indah kok kalau dibandingkan dengan puisi baru ataupun puisi lama lain seperti pantun, syair, bidal, dan masih banyak lagi.