Kualitas Tidur Manusia Modern Semakin Berkurang, Ini Jadi Penyebabnya
Tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan manusia kehilangan waktu tidur hingga enam persen.
Perubahan iklim menyebabkan suhu meningkat, termasuk saat malam hari. Kenaikan suhu malam ini dilaporkan mengakibatkan hilangnya lima persen jam tidur masyarakat di seluruh dunia. Fenomena ini terjadi dalam lima tahun terakhir jika dibandingkan dengan periode antara 1986 dan 2005, berdasarkan edisi terbaru dari studi kesehatan dan iklim yang diterbitkan oleh Lancet.
Seperti yang dilansir oleh SCMP pada Kamis (31/10), ini merupakan kali pertama jurnal medis terkemuka tersebut melakukan penelitian mengenai metrik terkait masalah ini. Puncak hilangnya waktu tidur terjadi pada tahun 2023, yang merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan peningkatan mencapai enam persen.
-
Kenapa sulit tidur bisa membuat tidur jadi nggak berkualitas? Jangan dianggap sepele, karena pikiran tersebut bisa memicu kecemasan yang membuatmu jadi nggak bisa mendapatkan istirahat yang berkualitas di malam hari.
-
Apa saja yang memengaruhi kualitas tidur? Oleh sebab itu dibutuhkan beberapa unsur pendukung kenyamanan saat istirahat, seperti dari sisi pencahayaan, temperatur udara, dan pengaruh alas tidur.
-
Bagaimana tidur terlalu lama berpengaruh ke kesehatan? Efeknya terlihat pada gangguan metabolisme dan hormon, seperti insulin, yang dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
-
Kenapa tidur terlalu lama bisa menimbulkan pertanyaan tentang kualitas tidur? Untuk orang dewasa pada umumnya, durasi tidur yang melebihi 11 hingga 12 jam bisa dianggap berlebihan dan dapat menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas dan konsistensi tidur.
-
Mengapa kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi kehidupan seksual? Siapa pun yang pernah mengalami kurang tidur tahu betul bagaimana hal itu memengaruhi suasana hati di hari berikutnya. Kekurangan energi dan sifat mudah marah juga tidak mendukung untuk menciptakan suasana yang tepat untuk berhubungan seks. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidur dengan baik semalaman cenderung lebih berminat untuk berhubungan seks keesokan harinya.
-
Bagaimana insomnia memengaruhi kualitas hidup? Walau sebenarnya terkesan sepele, mengidap insomnia sangatlah mengganggu kualitas hidup seseorang. Utamanya kesehatan fisik dan juga mental.
Laporan tahunan kedelapan Lancet Countdown mengenai kesehatan dan perubahan iklim yang ditulis oleh 122 ahli global menunjukkan bahwa suhu tinggi, kekeringan, dan curah hujan yang ekstrem semakin berdampak pada kesehatan manusia.
Di tahun 2023, tercatat hilangnya 512 miliar jam kerja potensial di seluruh dunia akibat suhu yang tinggi. Kematian akibat panas pada individu berusia di atas 65 tahun mencapai angka tertinggi yang pernah ada, dengan peningkatan 167 persen dibandingkan tahun 1990-an.
"Ini bukan hanya masalah peristiwa cuaca ekstrem," ungkap Jeremy Farrar, Kepala Ilmuwan di Organisasi Kesehatan Dunia.
"Ini terjadi setiap minggu, setiap bulan sepanjang tahun, dan berdampak pada kesehatan kita semua," tambahnya.
Di berbagai lokasi, suhu malam hari meningkat lebih cepat dibandingkan suhu siang hari. Selain memengaruhi kualitas tidur, suhu tinggi di malam hari juga mengurangi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri serta memulihkan diri dari panas yang dialami sepanjang siang hari, sehingga memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah jantung dan pernapasan.
Data Pola Tidur
Dalam penelitian ini, data tentang pola tidur dan suhu historis digunakan untuk menganalisis dampak suhu malam yang tinggi terhadap kualitas tidur selama beberapa tahun. Daerah dengan peningkatan kehilangan tidur yang paling signifikan terletak di Timur Tengah dan Afrika sub-Sahara.
Di wilayah beriklim sedang, efek panas pada malam hari dapat semakin parah akibat desain bangunan yang tidak memadai, yang menyebabkan suhu dalam ruangan lebih tinggi dibandingkan suhu luar. Untuk mengatasi masalah ini, bangunan dapat dilengkapi dengan sistem ventilasi atau naungan yang lebih baik, sehingga mengurangi akumulasi panas yang terjadi di siang hari dan malam hari.
Diperkirakan, permintaan energi untuk penggunaan pendingin udara akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050. Kekurangan tidur diketahui berpengaruh negatif terhadap konsentrasi dan kualitas hidup seseorang, serta dapat memperburuk berbagai kondisi kesehatan lainnya.
Kevin Lomas, seorang profesor simulasi bangunan di Universitas Loughborough yang meneliti hubungan antara suhu dan tidur, menemukan bahwa di Inggris, suhu kamar tidur yang melebihi sekitar 27 derajat Celcius menjadi titik kritis bagi individu untuk mendinginkan tubuh mereka.
"Begitu Anda mulai mengubah seberapa banyak orang tidur, konsekuensinya bukan hanya hal-hal yang relatif sepele," ungkap Lomas. "Konsekuensinya bisa bersifat jangka panjang," tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas tidur yang terganggu akibat suhu yang tidak nyaman dapat memiliki dampak yang luas dan berkelanjutan bagi kesehatan dan kesejahteraan individu.