6 Penyebab Seseorang Menjadi Lebih Sulit Tidur Seiring Bertambahnya Usia
Pada saat usia bertambah, kita bisa lebih kerap mengalami masalah tidur terutama kesulitan untuk mulai tidur.
Pada saat usia bertambah, kita bisa lebih kerap mengalami masalah tidur terutama kesulitan untuk mulai tidur.
-
Apa jenis gangguan tidur yang sering terjadi pada lansia? Jenis gangguan tidur pada lansia yang sering terjadi di antaranya adalah: 1. Apnea tidur obstruktif, atau gangguan pernapasan singkat selama tidur yang terjadi jika saluran napas bagian atas berulang kali tersumbat.
-
Kenapa gangguan tidur berbahaya bagi lansia? Hal ini tentu dapat menjadi masalah, sebab kualitas tidur baik berperan dalam menjaga kesehatan otak, kesehatan fisik, dan suasana hati.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan tidur pada lansia? Bagi para lansia, dianjurkan untuk menggunakan perawatan nonfarmasi terlebih dahulu seperti terapi perilaku kognitif (CBT) untuk insomnia yang tiba-tiba dan kronis.
-
Apa saja penyakit yang sering dialami lansia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa penyakit yang sering dialami oleh lansia, seperti yang dilaporkan oleh VerywellHealth pada Senin (9/9/2024).1. Penyakit KardiovaskularOrang-orang yang berusia lanjut rentan terhadap penyakit dalam, termasuk kardiovaskular. Penyakit ini dapat muncul dalam bentuk serangan jantung, kanker, dan gangguan paru-paru, yang semuanya berisiko mengancam nyawa. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke jantung.
-
Siapa yang berisiko mengalami gangguan tidur? Melansir Healthline, sekitar 50% orang berusia di atas 55 tahun mengalami gangguan tidur dan sulit istirahat di malam hari.
-
Kenapa kurang tidur mempercepat penuaan? Ketika seseorang tidak mendapatkan cukup tidur, tubuhnya tidak memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel kulitnya. Akibatnya, kulit bisa terlihat kusam dan timbul garis-garis halus lebih cepat.
6 Penyebab Seseorang Menjadi Lebih Sulit Tidur Seiring Bertambahnya Usia
Seiring bertambahnya usia, kita sering kali mengalami kesulitan tidur yang semakin meningkat. Kondisi ini bisa semakin bertambah buruk semakin tua usia kita.
Tidur yang berkualitas dan nyenyak menjadi semakin sulit dicapai, berbeda dengan ketika kita masih anak-anak. Saat masih kecil, tidur terasa mudah dan panjang, tetapi kondisi ini berubah drastis ketika kita menua.
Menurut penelitian tahun 2017 dari Sleep Medicine Clinics, sekitar 40 hingga 70 persen lansia mengalami masalah tidur kronis. Masalah ini bukan hanya disebabkan oleh anggapan bahwa orang tua membutuhkan sedikit jam tidur, melainkan oleh berbagai kondisi kesehatan dan perubahan dalam tubuh.
“Penuaan tidak berarti kita jadi hanya membutuhkan sedikit tidur,” terang Abhinav Singh, MD dari National Sleep Foundation, dilansir dari Livestrong.
“Walau menua, tidur yang kita butuhkan tetap konsisten,” tambahnya.
Lalu mengapa kita menjadi sulit tidur ketika bertambah tua? Dilansir dari Live Strong, berikut sejumlah alasan mengapa kita menjadi lebih sulit tidur seiring bertambahnya usia.
Kondisi Kesehatan Tertentu
Banyak penyakit dan masalah kesehatan seperti heartburn, arthritis, gagal jantung, dan penyakit paru-paru dapat menyebabkan kesulitan tidur di malam hari. Selain itu, gangguan tidur seperti apnea tidur serta gerakan-gerakan yang terjadi saat tidur juga sangat mengganggu. Pada wanita, masa menopause sering kali disertai dengan keringat malam dan masalah tidur. Semakin banyak masalah kesehatan yang dialami, semakin tinggi risiko gangguan tidur yang muncul.
Sering Buang Air di Malam Hari
Kebiasaan buang air kecil di malam hari, atau nokturia, sering dialami oleh lansia dan disebabkan oleh masalah kesehatan seperti pembesaran prostat. Obat-obatan yang dikonsumsi seiring bertambahnya usia juga bisa menjadi penyebab terjadinya hal ini. Beberapa obat bahkan dapat menyebabkan insomnia dan gangguan tidur lainnya.
Pengaruh Evolusi
Beberapa lansia tidur lebih awal dan kemudian terbangun di tengah malam, dan sulit untuk tidur kembali.
Salah satu penyebabnya adalah adaptasi evolusioner yang dilakukan manusia di masa lalu demi keberlanjutan spesies mereka. Adaptasi ini membuat manusia lebih waspada terhadap serangan di malam hari, sehingga pola tidur yang terfragmentasi mungkin merupakan warisan dari masa lampau.
Kurangnya Tidur Lelap
Seiring bertambahnya usia, bukan hanya kuantitas tidur yang berkurang, tetapi juga kualitas tidur. Lansia cenderung lebih sedikit tidur lelap dan kurang tidur dalam tahap REM (Rapid Eye Movement). Hingga saat ini, penyebab pasti dari fenomena ini belum diketahui, namun yang jelas, kualitas dan kuantitas tidur pada lansia cenderung menurun.
Lebih Banyak Rasa Sakit dan Tidak Nyaman
Sejumlah masalah kesehatan lebih rentan dialami seiring bertambahnya usia, terutama masalah tulang, otot, dan sendi. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit saat beraktivitas sehari-hari. Selain itu, kulit yang menipis seiring bertambahnya usia juga bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di seluruh tubuh, yang membuat seseorang sulit tidur.
Perubahan Ritme Sirkadian
Tubuh memiliki jam biologis yang mengatur berbagai fungsi, termasuk tidur, yang dikenal sebagai ritme sirkadian.
Ritme sirkadian ini mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, yang mempengaruhi siklus tidur seseorang. Pada orang tua, perubahan ini dapat menyebabkan pergeseran waktu tidur, sehingga mereka lebih cepat merasa mengantuk pada malam hari dan lebih cepat terbangun di pagi hari.
Kesulitan tidur seiring bertambahnya usia merupakan masalah yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari kondisi kesehatan, perubahan biologis, hingga adaptasi evolusioner. Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk mengenali penyebab-penyebab ini dan mencari cara untuk mengatasi gangguan tidur yang mereka alami.
Konsultasi dengan dokter atau spesialis tidur bisa menjadi langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat. Selain itu, menjaga pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, menghindari kafein sebelum tidur, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, juga bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.