Jenis Gangguan Tidur pada Lansia, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa jenis gangguan tidur yang lebih rentan dialami oleh lansia.
Ada beberapa jenis gangguan tidur yang lebih rentan dialami oleh lansia.
Jenis Gangguan Tidur pada Lansia, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gangguan tidur adalah hal yang cukup umum terjadi pada siapa saja, termasuk lansia. Pada lansia, gangguan tidur dapat dipicu oleh beberapa hal seperti masalah kesehatan dan obat-obatan. Melansir Healthline, sekitar 50% orang berusia di atas 55 tahun mengalami gangguan tidur dan sulit istirahat di malam hari. Hal ini tentu dapat menjadi masalah, sebab kualitas tidur baik berperan dalam menjaga kesehatan otak, kesehatan fisik, dan suasana hati.
Lantas, apa saja jenis gangguan tidur pada lansia yang umum terjadi?
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai jenis gangguan tidur pada lansia beserta penyebab dan cara mengatasinya yang penting untuk Anda ketahui.
-
Kenapa lansia lebih sulit tidur? Banyak penyakit dan masalah kesehatan seperti heartburn, arthritis, gagal jantung, dan penyakit paru-paru dapat menyebabkan kesulitan tidur di malam hari. Selain itu, gangguan tidur seperti apnea tidur serta gerakan-gerakan yang terjadi saat tidur juga sangat mengganggu. Pada wanita, masa menopause sering kali disertai dengan keringat malam dan masalah tidur. Semakin banyak masalah kesehatan yang dialami, semakin tinggi risiko gangguan tidur yang muncul.
-
Apa yang berubah dalam tidur lansia? Seiring bertambahnya usia, bukan hanya kuantitas tidur yang berkurang, tetapi juga kualitas tidur. Lansia cenderung lebih sedikit tidur lelap dan kurang tidur dalam tahap REM (Rapid Eye Movement).
-
Apa saja penyakit yang sering dialami lansia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa penyakit yang sering dialami oleh lansia, seperti yang dilaporkan oleh VerywellHealth pada Senin (9/9/2024).1. Penyakit KardiovaskularOrang-orang yang berusia lanjut rentan terhadap penyakit dalam, termasuk kardiovaskular. Penyakit ini dapat muncul dalam bentuk serangan jantung, kanker, dan gangguan paru-paru, yang semuanya berisiko mengancam nyawa. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke jantung.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan tidur? Namun, apabila masalah ini semakin parah seiring bertambahnya hari, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter yang ada di dekatmu. Umumnya, dokter akan memberikanmu solusi berupa terapi atau bantuan obat-obatan yang tepat untuk mengatasi gangguan tidur yang kamu alami.
-
Apa gejala utama depresi pada lansia? Gejala utama bukan hanya rasa sedih, tetapi juga perubahan kepribadian dan penurunan daya ingat. Selain itu, biasanya lansia juga mengalami keluhan fisik seperti nyeri otot dan kelelahan, serta sulit tidur dan munculnya pikiran untuk bunuh diri.
-
Mengapa gangguan mental pada lansia penting diatasi? Gangguan mental pada lansia, jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi seperti penurunan kualitas hidup, masalah kesehatan fisik, dan bahkan risiko percobaan bunuh diri.
Jenis gangguan tidur pada lansia yang sering terjadi di antaranya adalah:
1. Apnea tidur obstruktif, atau gangguan pernapasan singkat selama tidur yang terjadi jika saluran napas bagian atas berulang kali tersumbat. Jenis gangguan tidur pada lansia yang satu ini mempengaruhi sekitar 20 hingga 60% orang berusia di atas 65 tahun.
2. Sindrom kaki gelisah (RLS), atau kebutuhan yang berlebihan untuk menggerakkan kaki saat tidur, dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi lebih parah memengaruhi orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang mungkin mengalaminya lebih sering dan untuk waktu yang lebih lama. 3. Gangguan perilaku REM (RBD), atau tindakan nyata dari mimpi selama tidur, dapat terjadi ketika zat kimia otak yang melumpuhkan otot selama tidur REM tidak berfungsi dengan baik. Sebuah studi menemukan bahwa hingga 7,7% dari 456 peserta berusia di atas 60 tahun tanpa penyakit Parkinson memiliki kemungkinan RBD.
4. Gangguan tidur ritme sirkadian, yang mengganggu siklus tidur-bangun harian dari jam internal tubuh. Seiring bertambahnya usia, jam internal tubuh menjadi kurang efisien, sehingga Anda tertidur dan bangun lebih awal. 5. Insomnia. Menurut beberapa penelitian, 50 hingga 70% orang berusia di atas 65 tahun memiliki gejala insomnia. 6. Gangguan gerakan anggota tubuh secara berkala, atau gerakan anggota tubuh yang tidak disengaja selama tidur. Tidak diketahui penyebabnya, tetapi mungkin berasal dari sistem saraf pusat.
Penyebab gangguan tidur pada lansia umumnya disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Penyakit Alzheimer 2. Alkohol 3. Perubahan jam internal alami tubuh, menyebabkan beberapa orang tertidur lebih awal di malam hari 4. Penyakit jangka panjang (kronis), seperti gagal jantung 5. Obat-obatan tertentu, jamu, suplemen, dan obat-obatan rekreasional 6. Depresi (depresi adalah penyebab umum masalah tidur pada orang-orang dari segala usia)
7. Kondisi otak dan sistem saraf 8. Kurang aktif 9. Nyeri yang disebabkan oleh penyakit seperti radang sendi 19. Stimulan seperti kafein dan nikotin 11. Sering buang air kecil di malam hari
Bagi para lansia, dianjurkan untuk menggunakan perawatan nonfarmasi terlebih dahulu seperti terapi perilaku kognitif (CBT) untuk insomnia yang tiba-tiba dan kronis.
Hal ini karena sebagian besar lansia berada di bawah konsumsi obat-obatan lantaran penyakit-penyakit yang dideritanya, baik minor maupun mayor. Berikut beberapa cara mengatasi gangguan tidur pada lansia sesuai tingkatannya:
Terapi
Terapi perilaku kognitif dapat dilakukan selama periode 6 minggu atau lebih dan meliputi: 1. edukasi tentang tidur 2. kontrol rangsangan 3. pembatasan waktu di tempat tidur Studi menunjukkan bahwa CBT sebagian besar meningkatkan kualitas tidur bagi penderita insomnia. Studi juga mendapati bahwa cara ini lebih efektif karena membantu menargetkan kualitas dan kuantitas tidur.
Obat-Obatan
Jika terapi tak begitu berhasil, maka cara selanjutnya adalah dengan obat-obatan, terlebih jika Anda memiliki masalah mendasar yang mengganggu tidur. Meski demikian, obat-obatan tidak boleh menggantikan kebiasaan tidur yang baik. Melatonin, hormon yang diproduksi oleh otak sebagai respons terhadap kegelapan, membantu mendorong tidur lebih cepat dan memulihkan siklus tidur-bangun Anda. Paparan cahaya di malam hari dapat mencegah produksi melatonin ini.
Perawatan Medis
Beberapa perawatan medis juga direkomendasikan untuk mengatasi gangguan tidur pada lansia, seperti: 1. perangkat continuous positive airway pressure (CPAP) untuk mengobati apnea tidur obstruktif. 2. antidepresan khusus untuk mengobati insomnia. 3. agen dopamin untuk sindrom kaki gelisah dan gangguan gerakan tungkai periodik. 4. terapi penggantian zat besi untuk gejala kaki gelisah.