10 Gangguan Tidur yang Perlu Diwaspadai, Bisa Mengganggu Istirahat Malammu
Sejumlah gangguan tidur rawan kita alami. Terdapat 10 jenis gangguan tidur yang rentan kita alami.
Sejumlah gangguan tidur bisa sangat mengganggu istirahat di malam hari sehingga perlu diatasi dengan tepat.
10 Gangguan Tidur yang Perlu Diwaspadai, Bisa Mengganggu Istirahat Malammu
Tidur malam hari merupakan salah satu waktu tidur paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Waktu tidur ini sangat penting bagi tubuh kita untuk beristirahat dan memulihkan diri.
-
Apa saja gejala insomnia? Insomnia atau masalah sulit tidur merupakan hal yang dialami banyak orang. Hal ini terutama rentan terjadi pada masa-masa seperti sekarang.Hal ini bisa berupa kesulitan memejamkan mata di malam hari atau kondisi kerap terbangun pada saat tidur malam.
-
Siapa yang berisiko mengalami gangguan tidur? Melansir Healthline, sekitar 50% orang berusia di atas 55 tahun mengalami gangguan tidur dan sulit istirahat di malam hari.
-
Apa itu insomnia? 'Insomnia adalah jenis gangguan tidur yang terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan atau tidak bisa tidur. Penyebabnya bisa sangat beragam, bisa karena masalah fisik ataupun mental, seperti stres, mengingat peristiwa traumatis, perubahan kebiasaan tidur, jet lag, serta mengonsumsi obat-obatan tertentu,' jelas Riesha dalam acara healthy talkshow 'Bahaya Insomnia, Bagaimana Cara Agar Tidur Lebih Berkualitas' yang berlangsung di RPTRA Bhinneka Petukangan, Jakarta, pada hari Minggu (3/11).
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan tidur? Namun, apabila masalah ini semakin parah seiring bertambahnya hari, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter yang ada di dekatmu. Umumnya, dokter akan memberikanmu solusi berupa terapi atau bantuan obat-obatan yang tepat untuk mengatasi gangguan tidur yang kamu alami.
-
Mengapa insomnia berbahaya? Ketika seseorang mengalami kurang tidur dalam jangka panjang, berbagai masalah kesehatan dapat muncul, seperti kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, perubahan suasana hati, dan penurunan produktivitas.
Gangguan tidur dapat menyebabkan gangguan pada kualitas tidur dan dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan fisik, mental, dan emosional. Pengobatan dan manajemen gangguan tidur dapat melibatkan perubahan gaya hidup, terapi perilaku kognitif, penggunaan obat-obatan tertentu, atau kombinasi dari beberapa metode tersebut.
Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut sejumlah gangguan tidur yang rentan terjadi serta penyebabnya:
Insomnia
Insomnia merupakan gangguan tidur yang umum terjadi. Gangguan tidur ini termasuk termasuk kesulitan dalam memulai tidur, mempertahankan tidur, atau bangun terlalu awal. Orang dengan insomnia sering merasa tidak puas dengan kualitas tidur mereka dan mengalami gangguan fungsi sehari-hari akibat kurang tidur.
Sejumlah hal bisa menjadi penyebab masalah ini. Stres, kecemasan, depresi, gangguan kesehatan mental, gangguan kesehatan fisik, perubahan lingkungan, gangguan tidur yang tidak teratur, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, efek samping obat-obatan bisa menjadi penyebabnya.
Sleep Apnea
Gangguan tidur ini ditandai dengan berhentinya napas secara berulang selama tidur. Sleep apnea dapat mengganggu tidur dan menyebabkan kelelahan berlebihan selama siang hari.
Gangguan tidur ini disebabkan oleh obstruksi saluran napas atas yang terjadi saat tidur, seperti jaringan tenggorokan yang lembut atau otot yang relaksasi berlebihan, faktor genetik, obesitas, merokok, konsumsi alkohol, usia, dan faktor keturunan.
Narkolepsi
Narkolepsi merupakan gangguan tidur kronis yang ditandai oleh kelelahan yang berlebihan dan serangan tidur tiba-tiba yang tidak terkendali. Orang dengan narkolepsi mungkin mengalami tidur siang yang tidak terduga dan kehilangan kendali atas tidur mereka.
Narkolepsi terjadi akibat kurangnya atau kekurangan hipokretin (neurotransmitter yang mengatur tidur dan bangun), faktor genetik, gangguan autoimun, perubahan hormon, dan stres.
Restless Legs Syndrome
Kondisi ini merupakan sensasi tidak nyaman atau dorongan tak tertahankan untuk menggerakkan kaki saat beristirahat atau tidur. Sindrom kaki gelisah dapat mengganggu tidur dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan pada bagian tubuh yang terkena.
Tidak diketahui secara pasti, namun faktor genetik diduga berperan. Faktor lain termasuk gangguan metabolisme zat besi dalam otak, gangguan saraf, kehamilan, diabetes, gagal ginjal, gangguan tiroid, dan defisiensi zat besi.
Gangguan Pergerakan Periodik saat Tidur
Saat tidur, terjadinya gerakan merupakan hal yang umum. Walau begitu, ketika terjadi terlalu banyak gerakan maka hal ini sudah tidak normal. Gerakan berulang yang tidak disengaja selama tidur, seperti menggerakkan kaki atau kaki, yang dapat mengganggu tidur dan mengurangi kualitas tidur.
Tidak diketahui secara pasti, tetapi faktor genetik diduga berperan terhadap kondisi ini. Gangguan neurologis, gangguan sirkulasi, penggunaan obat tertentu, dan kondisi medis tertentu seperti Parkinson atau gangguan ginjal juga dapat menjadi faktor penyebab.
Parasomnia
Parasomnia merupakan kategori gangguan tidur yang meliputi perilaku tidak normal atau kejadian selama tidur, seperti tidur berjalan, mimpi buruk, kebingungan saat terbangun, atau terjaga secara teratur saat tidur.
Penyebab dari masalah ini bisa tergantung pada jenis parasomnia. Contohnya, sleepwalking dapat disebabkan oleh faktor genetik, stres, kelelahan, kurang tidur, obat-obatan tertentu, atau gangguan tidur lainnya. Sleep talking dan sleep paralysis juga dapat terjadi karena gangguan tidur lainnya atau stres.
Menggigau
Sleep Talking (somniloquy) atau menggigau merupakan kondisi berbicara saat tidur tanpa disadari. Ini bisa berupa ucapan yang tidak berarti atau bahkan percakapan yang lengkap.
Tidak diketahui secara pasti, tetapi sleep talking dapat terkait dengan faktor genetik, stres, kelelahan, demam, gangguan tidur lainnya, dan konsumsi obat tertentu.
Sleep Paralysis
Sleep paralysis kerap disebut juga sebagai tindihan sebenarnya merupakan gangguan tidur. Kondisi ini merupakan sensasi sementara ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara saat terbangun atau ketika akan tidur. Sleep paralysis sering terjadi bersamaan dengan pengalaman yang menakutkan atau mengancam.
Tidak diketahui secara pasti, tetapi sleep paralysis dapat terjadi sebagai bagian dari gangguan tidur tertentu, seperti narkolepsi. Faktor-faktor lain yang dapat berperan termasuk kurang tidur, gangguan tidur lainnya, perubahan hormon, dan stres.
Sleepwalking (somnambulisme)
Sleepwalking merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang berjalan atau melakukan aktivitas lain saat masih tertidur. Sleepwalking biasanya terjadi selama tidur tahap yang dalam dan dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.
Tidak diketahui secara pasti, tetapi faktor-faktor seperti keturunan, kurang tidur, kelelahan, stres, demam, konsumsi alkohol, dan gangguan tidur lainnya dapat berperan.
Bruxism
Bruxism merupakan kopndisi ketika terjadi Penyikatan atau penggemeretak gigi yang terjadi saat tidur. Bruxism dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan menyebabkan ketidaknyamanan pada rahang.
Penyebab dari kondisi ini masih belum diketahui secara pasti, tetapi faktor-faktor seperti stres, kecemasan, maloklusi gigi (ketidakcocokan gigitan gigi atas dan bawah), dan gangguan tidur lainnya dapat berperan.