3 Jenis Insomnia yang Jarang Diketahui, Begini Cara Mengatasinya Agar Bisa Tidur Nyenyak
Insomnia dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan tahapannya, yaitu insomnia awal, insomnia tengah, dan insomnia akhir.
Siapa saja dapat mengalami kesulitan tidur di malam hari. Kondisi ini sering disebut sebagai insomnia. Menurut dr. Riesha Amanda Fitria, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan insomnia, baik yang berkaitan dengan fisik maupun mental.
"Insomnia adalah jenis gangguan tidur yang terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan atau tidak bisa tidur. Penyebabnya bisa sangat beragam, bisa karena masalah fisik ataupun mental, seperti stres, mengingat peristiwa traumatis, perubahan kebiasaan tidur, jet lag, serta mengonsumsi obat-obatan tertentu," jelas Riesha dalam acara healthy talkshow "Bahaya Insomnia, Bagaimana Cara Agar Tidur Lebih Berkualitas" yang berlangsung di RPTRA Bhinneka Petukangan, Jakarta, pada hari Minggu (3/11).
-
Bagaimana cara mengatasi insomnia? Mengatasi insomnia tidak selalu harus bergantung pada obat-obatan. Ada beberapa metode sederhana yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas tidur secara alami.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari insomnia? Bisa terlelap di malam hari dengan cepat dan nyenyak tentunya jadi keinginan banyak orang. Untuk itulah, kamu bisa mencoba berbagai tips di atas ketika mengalami masalah kesulitan tidur.
-
Apa solusi untuk mengatasi insomnia? Buat yang memiliki permasalahan serupa, tenang saja. Sebab, masalah tersebut dapat diatasi dengan beberapa langkah sederhana.
-
Apa aja yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi insomnia? Malam hari memang seharusnya digunakan buat istirahat. Tapi, pernah nggak sih bukannya terlelap, malah pikiran lari ke mana-mana yang bikin kamu jadi sulit tidur?
-
Apa itu insomnia? Insomnia merupakan masalah tidur yang sering dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
Banyak orang beranggapan insomnia hanya ditandai dengan rasa kantuk yang tak kunjung datang. Namun, Riesha mengatakan bahwa terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur kembali juga merupakan gejala insomnia.
"Terbangun pada malam hari atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali itu juga termasuk dalam gejala insomnia" ungkap dokter dari Fabella Clinic Aesthetic tersebut.
Bahkan, ketidakmampuan untuk tidur siang meskipun tubuh merasa lelah juga bisa menjadi tanda adanya insomnia.
"Termasuk merasa lelah, emosional, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa beraktivitas dengan baik pada siang hari," tambahnya.
Lebih lanjut, Riesha menjelaskan terdapat tiga jenis insomnia berdasarkan tahapannya. Pertama adalah Early Insomnia, yang merupakan gangguan di mana seseorang kesulitan untuk memulai tidur meskipun sudah merasa lelah dan mengantuk. Kedua, Middle Insomnia, yang dikenal juga sebagai insomnia tengah malam, ditandai dengan kesulitan untuk kembali tidur setelah terbangun di malam hari atau dini hari.
"Insomnia tengah malam juga dikenal sebagai insomnia pemeliharaan tidur," jelas Riesha.
Terakhir, Late Insomnia terjadi ketika seseorang terbangun lebih awal dari waktu bangun biasanya, mendekati pagi hari, dan tidak dapat tidur kembali.
Risiko Akibat insomnia yang Tidak Ditangani
Jika tidak ditangani dengan baik, insomnia dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan. Menurut Riesha, insomnia dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami berbagai penyakit, seperti stroke, masalah jantung, obesitas, diabetes melitus, tekanan darah tinggi, kejang, serta penurunan sistem kekebalan tubuh. Untuk mengatasi masalah insomnia, seseorang perlu menerapkan berbagai kebiasaan sehat, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta memastikan kenyamanan saat tidur.
Dalam menciptakan kenyamanan tidur, penting bagi individu untuk memperhatikan kebersihan tidur (sleep hygiene), pengaturan pencahayaan ruangan, hingga penggunaan aromaterapi jika diperlukan. Selain itu, pemilihan kain alas tidur atau sprei yang sesuai juga berperan penting dalam meningkatkan kenyamanan dan kualitas tidur. Standar sprei yang nyaman biasanya memiliki bahan yang lembut, halus, adem, serta antiluntur, dan sudah mendapatkan sertifikasi resmi dari K3L (Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Lingkungan Hidup) yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Olahraga dan Istirahat yang Cukup
Talkshow sehat tentang gangguan tidur atau insomnia merupakan salah satu inisiatif dari kampanye "Nyenyak & Sehat bersama Aloha". Acara ini dimulai dengan sesi senam Zumba yang dipandu oleh Coach Ira dan Zin Dian, diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari kawasan Petukangan, Jakarta Selatan sebelum diskusi dengan dr Riesha.
"Kami ingin mengajak ibu-ibu untuk menjalankan hidup sehat dengan istirahat yang cukup. Hidup sehatnya dilakukan dengan olahraga, dan istirahat yang cukup bisa didapat dengan tidur nyenyak menggunakan sprei berkualitas," ungkap Ryan Andreas, Manajer Marketing PT Internal Tekstil Grup, di RPTRA Bhinneka Petukangan.
Kegiatan serupa direncanakan akan dilaksanakan di sembilan lokasi lainnya, termasuk Cikupa, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor. Melalui acara ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam senam dan diskusi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pola hidup sehat yang mencakup olahraga dan istirahat yang berkualitas.