Sejarah awal pembuatan tabel periodik unsur kimia
Pernahkah kamu melihat tabel bertuliskan huruf-huruf lambang unsur kimia beserta nomor atomnya?
Pernahkah kamu melihat tabel bertuliskan huruf-huruf lambang unsur kimia beserta nomor atomnya? Tabel itu disebut tabel periodik unsur. Pada masa kini mungkin kamu diminta menghafalkan tabel periodik unsur itu, dan mungkin juga kamu sangat kesulitan. Padahal, jaman dahulu, para peneliti unsur melakukan perjuangan yang lebih sulit untuk menemukan dan menggolongkan setiap unsur yang ada dalam tabel itu. Nah, kali ini, yuk kita pelajari tentang sejarah awal pembuatan tabel periodik unsur.
Perkembangan sistem periodik dimulai pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19. Setelah Robert Boyle memberikan penjelasan tentang konsep unsur, Lavoisier pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoisier membagi unsur-unsur dalam logam dan non logam.
Tabel periodik dibuat dengan penelitian yang panjang dan sangat menyita waktu, pikiran serta energi. Sudah sejak dahulu para ahli kimia berusaha mengelompokan unsur-unsur berdasarkan sifat, agar unsur-unsur mudah dipelajari. Pengelompokan unsur dibuat berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat-sifatnya. Mulanya pengelompokan didasarkan pada berat atom relatif, seperti yang dikemukakan oleh Dobereiner, Newlands dan Mendeleyev. Sejak ditemukan nomor atom, sifat unsur ditentukan oleh nomor atomnya, sehingga terbentuklah sistem periodik modern.
Dengan mengetahui letak suatu unsur dalam tabel periodik, dapat ditentukan sifat-sifat umum unsur antara lain:
- jari-jari atom
- energi ionisasi
- afinitas elektron
- keelektronegatifan
- sifat logam dan non logam
- titik didih
- titik leleh
Ternyata cukup banyak yang bisa terbaca dengan hanya melihat tabel periodik unsur, kan? Oleh karena itu, tabel periodik unsur punya banyak fungsi untuk memahami sifat-sifat tiap unsur. Kalau ada unsur baru yang ditemukan, sifat-sifatnya juga langsung bisa diprediksi.
-
Apa makna "Merdeka Belajar" menurut Ki Hajar Dewantara? Melalui buah pikirannya, Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidan merupakan serangkaian proses untuk memanusiakan manusia. Dikutip dari Kemdikbud.go.id, konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas kemerdekaan. Maksudnya, manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan pada aturan yang ada di masyarakat.
-
Bagaimana konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara diterapkan dalam pendidikan saat ini? Konsep Merdeka Belajar yang pernah diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan saat ini. Program Merdeka Belajar pertama kali dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Dalam sistem itu, esensi kemerdekaan belajar harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi.
-
Kapan konsep Merdeka Belajar yang diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan Indonesia? Konsep Merdeka Belajar yang pernah diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan saat ini.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Bagaimana Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik dalam pembelajaran? Dalam hal ini, guru menyesuaikan perangkat ajar yang akan digunakan dengan kebutuhan belajar dan minat dari peserta didik.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.