Ekonomi Beranjak Pulih, Bank Indonesia Pangkas Likuiditas Bertahap Mulai Maret 2022
Bank Indonesia (BI) akan mengurangi likuiditas perbankan secara bertahap pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional yang terus terjaga hingga memasuki akhir kuartal IV-2021.
Bank Indonesia (BI) akan mengurangi likuiditas perbankan secara bertahap pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional yang terus terjaga hingga memasuki akhir kuartal IV-2021.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, kebijakan pengurangan likuiditas akan mulai dilaksanakan pada Maret 2022 mendatang. Antara lain dengan dengan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) secara bertahap.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
"Normalisasi likuiditas secara bertahap melalui GWM tersebut dilakukan secara bertahap pada bulan Maret, Juni, dan September 2022. secara keseluruhan (kenaikan GWM) untuk tahun 2022 ini 300 basis poin untuk bank umum konvensional dan 150 basis poin untuk bank umum syariah dan unit usaha syariah," jelasnya dalam saat konferensi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (2/2).
Perry memastikan, kebijakan pengurangan likuiditas perbankan tersebut dilakukan secara bertahap dengan tetap memastikan kemampuan perbankan dalam melakukan penyaluran kredit pembiayaan kepada dunia usaha.
"Termasuk, partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN," imbuhnya.
Likuiditas Perbankan Aman
Dia menambahkan, adanya kebijakan pengurangan likuiditas ini tidak membuat likuiditas perbankan menyusut. Bahkan, masih lebih besar sebelum level pra-pandemi Covid-19.
Hal ini tercermin dari alat likuid terhadap dana pihak ketiga atau AL/DPK mencapai 35 persen pada saat ini. Padahal, AL/DPK terbesar pada sebelum Covid-19 berkisar di level 21 persen.
"Jadi, ini mengapa kenaikan GWM tidak akan membuat likuiditas berkurang. Bahkan, kembali ke normal aja enggak karena AL/DPK masih berlebih," tutupnya.
(mdk/bim)