Fitur Anyar KPR Murah Jadi solusi Milenial Miliki Rumah, Suku Bunga 4,75 Persen
Fitur GPM memiliki keunggulan utama di antaranya Suku bunga promo lebih rendah dan diperhitungkan secara berjenjang yaitu sebesar 4,75 persen selama 2 tahun pertama pinjaman.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus menggenjot penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di penghujung tahun 2021. Hal ini karena sektor properti masih menjanjikan dan diprediksi makin cerah seiring dengan pemulihan ekonomi nasional yang terus berlangsung.
Berdasarkan survei yang dilakukan kepada 99 orang di Jakarta berusia di antara 25 sampai 30 tahun, menikah dan menjadi orang tua adalah dua alasan utama yang mendorong orang dewasa muda untuk memiliki rumah. Bahkan membeli rumah diyakini sebagai bukti pencapaian kesuksesan dalam berkarier. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan rumah lebih didorong oleh faktor untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Bagaimana skema suku bunga yang ditawarkan KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang memiliki skema suku bunga yang berbeda-beda sesuai dengan jenjang yang dipilih.1. Berjenjang 8 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 6.20% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 9.50% per tahunTahun ke 7 s.d 8 : 11.50% per tahunSelanjutnya counter rate dengan minimal tenor kredit 8 tahun 2. Berjenjang 10 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 5.75% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 9.00% per tahunTahun ke 7 s.d 10 : 11.00% per tahunSelanjutnya counter rate dengan minimal tenor kredit 10 tahun3. Berjenjang 15 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 5.00% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 8.30% per tahunTahun ke 7 s.d 15 : 10.30% per tahunSelanjutnya counter rate dengan minimal tenor kredit 15 tahun 4. Berjenjang 20 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 4.75% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 8.00% per tahunTahun ke 7 s.d 20 : 10.25% per tahunDengan minimal tenor kredit 20 tahun
-
KPR Kilat BRI itu apa? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Apa yang tertulis di karangan bunga yang diterima oleh KPK? Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
-
Apa keuntungan utama dari KPR? Salah satu keuntungan utama KPR adalah memungkinkan setiap orang memiliki rumah tanpa harus membayar seluruh harga properti secara tunai atau cash di awal.
-
Apa tujuan utama dari KPR BRI? Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI adalah salah satu solusi bagi calon pemilik rumah untuk mewujudkan impian miliki hunian idaman mereka, terutama bagi kalangan milenial dan Gen Z.
Untuk memenuhi kebutuhan milenial memiliki rumah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memberikan kemudahan dengan meluncurkan fitur Graduated Payment Mortgage (GPM) dalam produk KPR BTN Gaess for Milenial. Fitur GPM memiliki keunggulan utama di antaranya Suku bunga promo lebih rendah dan diperhitungkan secara berjenjang yaitu sebesar 4,75 persen selama 2 tahun pertama pinjaman.
Kemudian bunga naik 1 persen tiap tahun selama 3 tahun pertama, sehingga besar angsuran GPM lebih rendah dibanding angsuran KPR reguler pada awal masa kredit. Setelah itu, pembayaran angsuran akan meningkat secara stabil sesuai dengan asumsi kenaikan penghasilan calon debitur setiap tahunnya.
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menilai, kebutuhan pemilikan rumah yang tinggi membuat perseroan mencari solusi yang tidak memberatkan bagi kalangan milenial terutama dari sisi angsuran setiap bulannya. Dengan suku bunga KPR yang rendah dan angsuran terjangkau diyakini akan menggairahkan sektor perumahan di Tanah Air.
"Kaum Milenial terutama yang baru berumah tangga pastinya punya keinginan memiliki rumah. Kita coba mewujudkan keinginan mereka dengan solusi yang tidak memberatkan dengan fitur GPM," jelas Nixon di Jakarta, Minggu (31/10).
Menurut Nixon, dengan berbagai solusi kemudahan yang ditawarkan Bank BTN, diharapkan membuat kaum Milenial tidak menunda untuk membeli rumah. Jika kaum Milenial antusias memiliki rumah, lanjut Nixon, akan mendorong sektor perumahan khususnya KPR Non Subsidi kembali menggeliat.
"Kami optimistis prospek industri properti akan semakin cerah, seiring kebutuhan milenial miliki rumah yang tinggi. Bank BTN sudah menyiapkan infrastruktur pendukung untuk bisa memenuhi kebutuhan rumah yang tinggi. Kami targetkan tahun depan bisa melakukan pembiayaan rumah sekitar 250.000 hingga 300.000 unit," jelas Nixon.
Dia menuturkan, kebutuhan rumah yang tinggi saat ini akan menjadi sentimen positif bagi perseroan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada para nasabah.
"Kebutuhan pemilikan rumah yang tinggi harus diimbangi oleh kecepatan dan kemudahan pelayanan bagi para debitur dan calon debitur. Bank BTN terus melakukan transformasi untuk mewujudkan hal tersebut," katanya.
Prospek Properti
Directors Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus mengungkapkan, prospek sektor perumahan tahun depan masih sangat bagus, pasalnya selain angka backlog yang tinggi, pertumbuhan rumah tangga baru/ keluarga baru (household) juga masih positif.
"Untuk saat ini, Investasi di sektor perumahan bagi keluarga yang baru menikah menjadi waktu yang tepat setelah hampir 2 tahun pandemi Covid melanda Tanah Air dan dunia. Pertimbangan investasi di sektor ini antara lain karena banyaknya aset properti yang dijual di bawah harga pasar, bahkan masih ada yang memberikan diskon," ungkap Anton.
Anton mengatakan, penurunan angka Covid dan sentimen ekonomi bisnis membaik menjadi momentum positif yang akan mendorong pertumbuhan bisnis properti. "Perubahan yang cepat sangat positif di hampir seluruh wilayah melandai, tentu saja berdampak positif terhadap kegiatan bisnis, termasuk properti. Kita harapkan tren penjualan membaik di semester pertama akan berlanjut," ujarnya.
"Bagi keluarga baru, ataupun generasi milenial, terutama pembeli rumah pertama menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi properti dengan tingkat suku bunga KPR yang di bawah 10 persen. Siklus bergerak naik, inilah yang diharapkan akan menjadi gain dari investasi properti. Momennya masih ada, masih terbuka. Sekarang waktu tepat cari peluang investasi properti," paparnya.
Ketua Umum Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida memperkirakan industri properti akan tetap tumbuh pada tahun 2022. Saat ini, pangsa pasar kita 70 persen milenial. Karena generasi ini mempunyai pendapatan yang lebih stabil.
"Potensi generasi milenial untuk membeli properti relatif besar. Kemampuan kelompok ini memenuhi gaya hidupnya selama ini karena ditopang penghasilan yang cukup memadai. Apabila penghasilan milenial itu digabung dengan pasangannya, tentu daya beli mereka akan jauh lebih besar lagi. Jadi mestinya generasi milenial mampu mencicil rumah Rp2,5 juta sampai Rp3 juta per bulan,” ujarnya.
Ketum REI ini optimis industri properti tumbuh dengan sentimen positif seperti suksesnya program vaksinasi Covid-19 yang akan memicu pertumbuhan ekonomi pada tahun mendatang. Dia menjelaskan, terdapat beberapa kombinasi insentif pemerintah yang diterapkan untuk memerangi dampak negatif Covid-19 terhadap perekonomian, antara lain, UU Cipta Kerja No. 11/2020 yang telah mulai berlaku, yang akan memangkas birokrasi perizinan, sehingga menciptakan lingkungan yang ramah bisnis.
Paulus mengungkapkan kebijakan insentif pengurangan pajak pertambahan nilai (PPN) rumah baru diberlakukan pada Maret lalu, total penjualan properti telah menembus sekitar Rp 200 triliun hingga Juni 2021. REI menargetkan penjualan properti mencapai Rp 500 triliun hingga akhir tahun 2021 seiring perpanjangan kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP), jika tidak ada gelombang ketiga kasus penularan Covid-19.
Sumber: Liputan6.com