Menteri PKP Maruarar Sebut Tarif Rusun Pasar Rumput Turun jadi Rp1,1 Juta Sesuai Arahan Prabowo
Semula tarif sewa rusun Pasar Rumput sebesar Rp3,5 juta.
Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), menyatakan bahwa kebijakan tarif sewa rumah susun (rusun) yang terjangkau bagi masyarakat merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
Dia juga memberikan dukungan dan apresiasi kepada Pj Gubernur DKI Jakarta dan timnya yang berhasil menurunkan tarif sewa Rusun Pasar Rumput menjadi lebih murah dibandingkan sebelumnya.
“Saya berpendapat bahwa penurunan tarif sewa rusun ini adalah langkah yang berpihak pada rakyat, sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto bahwa kebijakan harus memprioritaskan wong cilik. Pj Gubernur DKI Jakarta dan jajarannya telah melaksanakan hal ini dengan sangat baik,” ujarnya di Jakarta pada hari Senin (4/10).
Penurunan tarif sewa Rusun Pasar Rumput dari Rp3,5 juta per unit menjadi antara Rp1,1 juta hingga Rp2,2 juta diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk tinggal di hunian vertikal yang terletak di kawasan Manggarai.
Dia juga berharap agar meningkatnya minat masyarakat untuk menghuni Rusun Pasar Rumput di DKI Jakarta dapat menjadi contoh bagi daerah lain, terutama karena lokasi rusun yang strategis, berada di pusat kota, serta dekat dengan transportasi umum dan pasar.
“Semoga ini bisa menjadi contoh yang baik. Tarif sewa yang sebelumnya Rp3,5 juta kini dapat diturunkan menjadi Rp1,1 juta dan yang tertinggi Rp2,25 juta berkat upaya Pj Gubernur DKI Jakarta,” kata Ara.
Menurut informasi yang didapat dan leaflet dari Perumda Pasar Jaya, unit hunian di Rusun Pasar Rumput terdiri dari dua tipe, yaitu tipe hook dan tipe standar.
Berbagai fasilitas juga tersedia, seperti Pasar Tradisional, Klinik Kesehatan, Balai Warga, Taman Warga, PAUD, ATM Center, Mini Market, serta tempat ibadah. Untuk informasi dan pemasaran, masyarakat dapat mengakses melalui barcode atau menghubungi nomor WhatsApp 0812-8888-7807.
Jangan Lakukan Pekerjaan dengan Setengah Hati
Ara mengingatkan kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta dan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk terus mengawasi proses penghunian hingga selesai. "Kami ingatkan agar teman-teman Pemprov dan DPRD DKI Jakarta untuk bekerja jangan setengah hati dan kawal proses penghunian sampai selesai dan jadikan Rusun Pasar Rumput sebagai percontohan," ungkapnya.
Ara menargetkan agar penghuni Rusun Pasar Rumput berasal dari masyarakat sekitar yang bekerja dan berusaha di wilayah tersebut, termasuk ASN, TNI, Polri, guru, buruh, serta kaum milenial yang beraktivitas di kota. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas. "Tujuan lainnya adalah untuk membangun ekosistem yang bagus dan saya juga minta ini bisa heterogen dan mewujudkan ekosistem Indonesia mini ada di sini dengan berbagai macam latar belakang dan kerjasama yang produktif," tambah Ara.