Juni 2021, Realisasi KUR Bank Mandiri Capai Rp19,68 Triliun
Bank Mandiri memfokuskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada sektor produksi untuk terus membantu memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19. Hasilnya, realisasi KUR Bank Mandiri sampai dengan akhir Juni 2021 telah mencapai Rp 19,68 triliun yang disalurkan kepada 200.339 debitur.
Bank Mandiri memfokuskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada sektor produksi untuk terus membantu memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19. Hasilnya, realisasi KUR Bank Mandiri sampai dengan akhir Juni 2021 telah mencapai Rp 19,68 triliun yang disalurkan kepada 200.339 debitur.
Mayoritas dari KUR Bank Mandiri tersebut telah disalurkan antara lain ke KUR kecil sebesar Rp 16,01 triliun, serta KUR Mikro senilai Rp 3,63 triliun. Dari nilai penyaluran itu, sebanyak 58,03 persen atau setara dengan Rp 11,42 triliun telah disalurkan ke sektor produksi yang meliputi sub-sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, jasa produksi dan turunannya.
-
Apa saja syarat yang umumnya diminta bank untuk kredit usaha? Persyaratan tersebut melengkapi fotokopi identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga), fotokopi penghasilan atau slip gaji, fotokopi NPWP, fotokopi buku tabungan dokumen kepemilikan agunan seperti BPKB, sertifikat (jika Anda mengambil pinjaman beragunan).
-
Kenapa Sukateno menggunakan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI? Sukateno mengungkapkan, Ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan hingga kini usahanya sudah berjalan selama 9 (sembilan) tahun.
-
Bagaimana cara menentukan tenor pinjaman yang tepat untuk kredit usaha? Cara lainnya agar pinjaman dana bisa disetujui bank dengan menentukan tenor pinjaman. Tenor adalah jangka waktu pinjaman yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara debitur dan kreditur. Dalam jangka waktu tersebut Anda harus membayar angsuran pinjamannya setiap bulan.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri, Josephus Koernianto Triprakoso, mengatakan di sisa akhir tahun ini Bank Mandiri akan lebih banyak memfokuskan penyaluran KUR pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
"Menurut pemantauan kami, sektor-sektor tersebut masih memiliki potensi penyaluran KUR yang relatif besar karena menunjang ketahanan pangan dalam negeri. Selain itu, prospek sektor-sektor tersebut masih baik dikarenakan tidak terdampak pandemi Covid-19 secara signifikan," jelas Josephus dalam keterangannya, pada Jumat (23/7).
Selain itu, KUR ke sektor produksi akan terus ditingkatkan mengingat sektor ini menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi salah satu roda penggerak perekonomian nasional.
Lebih lanjut, dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi pada sektor UMKM, Bank Mandiri juga melakukan program restrukturisasi bagi debitur KUR yang terdampak pandemi Covid-19 berupa penundaan pembayaran pokok dan bunga. "Kami berharap upaya ini dapat menjadi katalis untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional khususnya pada sektor UMKM," ungkap Josephus.
Bank Mandiri menegaskan kendati masih dalam situasi pandemi Covid-19, penyaluran KUR tetap termitigasi dengan baik. Hal ini tercermin dari kualitas portofolio KUR Bank Mandiri yang mampu terjaga baik dengan total non performing loan (NPL) di posisi 0,45 persen per 30 Juni 2021.
Untuk mempercepat penyaluran Kredit Mikro termasuk KUR, Bank Mandiri juga memanfaatkan aplikasi Mandiri Pintar. Melalui platform digital kredit mikro ini diharapkan mampu mempercepat proses kredit nasabah.
Bank Mandiri juga telah memperluas skema-skema produk pembiayaan di sektor produksi untuk komoditas tertentu, terutama di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam dengan pokok dan bunga dapat dibayarkan pada saat panen.
Melalui strategi tersebut, Bank Mandiri optimistis ruang penyaluran KUR di semester II 2021 masih terbuka.
"Kami optimis akan mampu mendorong penyaluran KUR lewat potensi yang ada, dan dapat mencapai target KUR yang diamanatkan oleh pemerintah, bahkan baru saja permintaan penambahan kuota KUR kami disetujui oleh pemerintah di 2021 yang sebelumnya sebesar Rp 31 triliun dan diberikan tambahan sebesar Rp 4 triliun lagi, sehingga kuota KUR Bank Mandiri di 2021 menjadi Rp 35 triliun" pungkas Josephus.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)