Strategi BRI Selamatkan UMKM Usai Pandemi Terlewati
Pandemi Covid-19 menjadi krisis terburuk dalam sejarah Indonesia. Melalui kerja sama apik seluruh pemangku kepentingan, ekonomi Indonesia mampu selamat hingga kini. Pemegang peranan penting salah satunya ialah industri perbankan.
Pandemi Covid-19 menjadi krisis terburuk dalam sejarah Indonesia. Melalui kerja sama apik seluruh pemangku kepentingan, ekonomi Indonesia mampu selamat hingga kini.
Pemegang peranan penting salah satunya ialah industri perbankan. Di mana, ragam bantuan disalurkan khususnya pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi Tanah Air.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Perbankan bergerak cepat menyelamatkan UMKM dengan memberi keringanan utang atau restrukturisasi kredit. Strategi ini masih dijalankan Bank Rakyat Indonesia (BRI) di masa pasca pandemi.
Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto mengatakan, restrukturisasi kredit terdampak Covid BRI mencapai Rp99,7 triliun per kuartal I 2023.
"Terkait penyelamatan UMKM pasca pandemi, hingga saat ini atau kuartal I tahun 2023 restrukturisasi kredit terdampak Covid BRI telah turun dibandingkan dengan akumulasi kredit restrukturisasi Covid BRI yang mencapai Rp263,4 triliun," ujarnya pada Merdeka.com di Jakarta, ditulis Kamis (29/6).
Oryza menegaskan, BRI akan terus melakukan restrukturisasi bagi nasabah yang benar-benar terdampak. Namun, memiliki prospek dan beritikad baik untuk membayar, serta memiliki cashflow.
"Apabila tidak, akan di dorong ke penyelesaian," tegasnya.
Disamping itu, lanjutnya, BRI juga terus memberdayakan UMKM khususnya segmen mikro dan ultra mikro melalui pendirian Ekosistem Ultra Mikro. Tujuannnya tak lain yakni untuk mendekatkan akses keuangan kepada pelaku Usaha Ultra Mikro.
"Dengan semakin mudahnya akses keuangan bagi para pelaku usaha ultra mikro, maka kami tentu berharap memberikan dampak positif dari sisi sosial dan ekonomi masyarakat," tutupnya.
Bentuk Ekosistem Digital Dorong UMKM Naik Kelas
BRI mengatakan, pembentukan holding ultramikro (Umi) bertujuan memberikan pembiayaan murah dan cepat kepada pelaku UMKM. Digitalisasi UMi dan mikro pun menjadi landasan utama untuk mencapai pemberdayaan ini.
Adapun transformasi digital yang dilakukan BRI merupakan upaya menjawab kebutuhan masyarakat atas layanan keuangan yang mudah, terjangkau, dan terintegrasi.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan digitalisasi produk UKM dan strategi pemasaran secara online harus terus diakselerasi untuk menghadapi tuntutan terlebih saat pandemi lalu.
Pendampingan pelaku UKM secara online dilakukan BRI melalui platform digital Bisnis to customer (B2C) yang menghubungkan pelaku usaha UKM dengan para pembeli secara langsung melalui aplikasi jual-beli komoditas secara daring.
"Platform ini juga memberi kemudahan berupa dana talangan kekurangan modal. Tidak ada bunga dan jaminan," kata Supari.
Aplikasi yang dibangun pada akhir 2020 itu menjadi embrio menuju UMKM naik kelas. Ke depan Supari berharap melalui aplikasi PARI masyarakat semakin sejahtera dan usaha yang dikelola semakin maju.
(mdk/bim)