Tak Lagi Gratis, Tarik Tunai BCA di Mesin EDC Kena Biaya Administrasi Rp4.000 per Transaksi Mulai Bulan Depan
Nantinya nominal biaya administrasi akan muncul pada struk pembayaran maupun mutasi rekening nasabah.
BCA mengatakan, pengenaan biaya administrasi akan dikenakan oleh seluruh merchant yang melayani transaksi menggunkan fasilitas tunai BCA.
Tak Lagi Gratis, Tarik Tunai BCA di Mesin EDC Kena Biaya Administrasi Rp4.000 per Transaksi Mulai Bulan Depan
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan bahwa mulai 5 Juli 2024 transaksi tarik tunai melalui mesin electronic data capture (EDC) BCA di outlet merchant akan dikenakan biaya administrasi merchant sebesar Rp4.000 per transaksi.
- Berlaku Mulai Agustus: 180 Hari Tak Ada Transaksi, Status Rekening BRI akan Diubah Jadi Pasif
- Sempat Eror Sejak Pagi, Nasabah Sudah Bisa Melakukan Transaksi di M-Banking BCA
- Tindak Tegas Pelanggaran, BTN Buka Ruang untuk Nasabah Tempuh Jalur Hukum
- Biaya Administrasi Rekening Tahapan Xpresi BCA Naik Jadi Rp10.000 per Bulan Mulai 19 Januari 2024
"Untuk peningkatan layanan mulai 5 Juli 2024, transaksi Tarik Tunai melalui EDC BCA di outlet merchant akan dikenakan biaya administrasi merchant sebesar Rp4.000 per transaksi yang akan ditambahkan langsung dari nilai transaksi penarikan tunai yang dilakukan," tulis laman resmi BCA, dikutip Jumat (14/6).
BCA mengatakan, pengenaan biaya administrasi akan dikenakan oleh seluruh merchant yang melayani transaksi menggunkan fasilitas tunai BCA. Nantinya nominal biaya administrasi akan muncul pada struk pembayaran maupun mutasi rekening nasabah.
Diketahui, sebelumnya tidak mengenakan biaya administrasi pada layanan tarik tunai melalui EDC BCA, tetapi biaya administrasi sebesar Rp4.000 akan berlaku mulai 5 Juli 2024 mendatang.
Bagi para nasabah yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai transaksi tarik dan setor tunai bisa hubungi Halo BCA di layanan tanpa pulsa melalui aplikasi Halo BCA dan Telepon di 1500888 ataupun mention akun X (Twitter) @HaloBCA.
Sebagai informasi, Bank BCA berhasil membukukan pendapatan Rp12,9 triliun pada kuartal I tahun 2024 atau tumbuh 11,7 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya periode yang sama.
Pendapatan laba ini didukung oleh penyaluran kredit BCA yang meningkat 17,1 persen yoy menjadi Rp835,7 triliun.