1.026 Tenaga Kesehatan di Indonesia Gugur Akibat Covid-19
LaporCovid-19 melaporkan sebanyak 1.026 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia selama pandemi Covid-19 melanda. Ini menunjukkan ada peningkatan 49 kasus kematian dari data 23 Juni 2021 yang mencatat masih 977 orang.
LaporCovid-19 melaporkan sebanyak 1.026 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia selama pandemi Covid-19 melanda. Ini menunjukkan ada peningkatan 49 kasus kematian dari data 23 Juni 2021 yang mencatat masih 977 orang.
Data 1.026 ini merupakan akumulatif kematian tenaga kesehatan selama pandemi Covid-19 hingga 28 Juni 2021 pukul 13.00 WIB.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Itu laporan yang kami terima dari sejawat dan organisasi profesi," kata relawan LaporCovid-19, Lenny Ekawati kepada merdeka.com, Selasa (29/6).
Lenny menjelaskan, dari 1.026 tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19, 401 di antaranya merupakan dokter, 325 perawat, 160 bidan, 39 dokter gigi dan 30 ahli teknologi lab medik.
Kemudian, 3 orang terapis gigi, 6 rekam radiologi, 2 sopir ambulans, 3 tenaga farmasi, 3 elektromedik, 5 sanitarian dan 9 apoteker.
Berikutnya, 1 fisikawan medik, 2 epidemolog, 1 entomolog kesehatan dan lebih dari 30 tenaga kesehatan kategori lainnya.
Sebelumnya, LaporCovid-19 meminta pemerintah segera menerapkan lockdown selama dua minggu untuk menekan laju penularan Covid-19. Lockdwon harus diterapkan di 34 provinsi di Indonesia.
©2021 Merdeka.com/laporcovid
Hal ini disampaikan dokter spesialis emergensi yang menjadi sukarelawan LaporCovid-19, Tri Maharani. Wanita yang kerap disapa dokter Maha ini mengingatkan, pemerintah tidak bisa mengedepankan kepentingan ekonomi daripada kesehatan masyarakat sehingga menolak lockdown.
"Harga sebuah nyawa tentu lebih penting dari ekonomi," tegasnya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (23/6).
Dia menuturkan, sektor ekonomi di Indonesia akan berjalan dengan baik jika kesehatan masyarakat terlindungi. Dia mencontohkan Malaysia dan China yang mengambil kebijakan lockdown untuk menghentikan laju penularan Covid-19. Setelah menerapkan lockdown, ekonomi Malaysia dan China tetap berjalan lancar.
"Kenapa kita tidak meniru China, tempat pertama Covid-19 ini yang sekarang secara ekonomi sudah baik," ujarnya.
Selain menghentikan laju penularan Covid-19, menurut dokter Maha, lockdown bisa mencegah kematian pada tenaga kesehatan.
Baca juga:
IDAI: 12,6 Persen Penularan Covid-19 Terjadi Pada Anak
Gubernur Banten Positif Covid-19, Kondisi Kesehatan Membaik
Data Satgas: Restoran/Kedai Paling Tidak Patuh Pakai Masker dan Jaga Jarak
ASN Sulsel Dilarang Perjalanan Dinas ke Daerah Zona Merah Covid-19
Ridwan Kamil Sebut Jabar Tak Akan Lockdown, Tapi Akan Lakukan Ini
Pangdam Jaya: Edukasi Pentingnya PPKM Mikro dengan Cara yang Diterima Masyarakat