10 Pucuk Senjata Api TNI AD Dilaporkan Hilang saat Kerusuhan di Deiyai Papua
Salah satu senjata hilang adalah pucuk senpi yang dipegang almarhum Serda Rikson.
Sebanyak 10 pucuk senjata api milik TNI AD dilaporkan hilang dalam insiden kerusuhan yang terjadi di Deiyai, Papua Rabu (28/8). Salah satu senjata hilang adalah pucuk senpi yang dipegang almarhum Serda Rikson. Dilaporkan 10 pucuk senpi jenis SS 1 itu hilang beserta magasen yang berisi pelurunya.
Kapendam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengakui, belum bisa memastikan informasi tersebut karena saat ini masih menunggu laporan.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa yang mengemukakan perlunya masukan dari masyarakat dan ahli untuk menyelesaikan konflik Papua? “Kami sangat ingin mendengar masukan saran dan pandangan dalam mencari akar rumput permasalahan di tanah Papua serta memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi,” kata Yayan dikutip dari Liputan6.com.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
"Belum ada laporan tentang 10 pucuk yang diinformasikan hilang," kata Letkol CPL Eko yang mengaku satu pucuk senjata api yang dipegang alm Serda Rikson juga hilang seperti dikutip Antara, Rabu (28/7).
Jenazah Serda Rikson dijadwalkan dievakuasi ke Nabire dan dua anggota lainnya mengalami luka-luka bahkan seorang di antaranya yaitu Sertu Sunendra, kata Letkol CPL Eko Daryanto.
Sebelumnya, unjuk rasa menuntut penandatanganan persetujuan referendum Papua berujung ricuh. Empat orang aparat keamanan jadi korban dalam insiden tersebut. Massa menggelar aksi tersebut di depan Kantor Bupati Deiyai, Papua, hari ini (28/8).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, awalnya jumlah demonstran hanya berjumlah 150 orang. TNI-Polri yang dikerahkan ke lokasi mencoba bernegosiasi dengan pengunjuk rasa.
Saat proses negosiasi berlangsung, ribuan massa dari berbagai penjuru datang membawa senjata tajam dan panah.
"Langsung menyerang aparat keamanan. 1 TNI (tewas), dan 3 Polri (belum dapat konfirmasi) jadi korban," katanya.
Baca juga:
Unjuk Rasa di Papua Ricuh, 1 Anggota TNI Tewas dan 3 Polisi Luka
Ratusan Pemuda & Mahasiswa Papua Gelar Aksi di Depan Mabes TNI AD
Kapolri Tegaskan Pengiriman Pasukan ke Nduga karena Kasus Pembunuhan 34 Karyawan
Polisi Tetapkan 10 Tersangka Unjuk Rasa di Timika Papua Berujung Ricuh
Polisi Buru Empat KKB yang Melarikan Diri Usai Baku Tembak di Wamena
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak Kelompok Egianus Kogoya