12 Tahun damai Aceh, angka kemiskinan masih tinggi
Pemerintah Aceh menggelar peringatan 12 tahun perdamaian Aceh antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia. Acara yang digelar di Blang Padang, Banda Aceh, Selasa (15/8), sempat menyinggung persoalan kemiskinan masih tinggi di Aceh.
Pemerintah Aceh menggelar peringatan 12 tahun perdamaian Aceh antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia. Acara yang digelar di Blang Padang, Banda Aceh, Selasa (15/8), sempat menyinggung persoalan kemiskinan masih tinggi di Aceh.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyebutkan, secara umum kondisi keamanan di Aceh semakin kondusif, pemenuhan hak sipil dan politik rakyat semakin meningkat, sehingga Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pernah memposisikan Aceh wilayah indeks demokrasi tertinggi di Indonesia.
Kemudian Aceh juga kurun waktu tiga tahun terakhir ini disematkan daerah yang mendapatkan predikat baik keterbukaan informasi publik di tanah air. Begitu juga dengan pengelolaan keuangan Aceh dua tahun terakhir mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI.
"Tentunya semua capaian itu tidak boleh cepat puas, karena tantangan untuk merawat dan mengisi perdamaian semakin berat. Kualitas ini tentu harus kita isi dengan pembangunan rakyat lebih baik lagi," kata Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, di Banda Aceh.
Nova sempat menyinggung persoalan pengentasan kemiskinan harus terus ditingkatkan. Sekarang angka kemiskinan di Aceh relative masih tinggi yaitu 16,8 persen, angka pengangguran 7,39 persen. Belum lagi kualitas kesehatan, pendidikan, kematian ibu hamil dan angka keselamatan bayi yang baru lahir.
"Semua ini tantangan yang harus kita hadapi bersama. Ke depan substansi perdamaian harus benar-benar menyentuh kesejahteraan rakyat," sebutnya.
Sementara itu Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haytar mengaku siap membantu pemerintah Aceh sekarang untuk mensejahterakan rakyat Aceh.
"Ini merupakan kewajiban kita semua, merawatnya dan mengisi pembangunan yang menyentuh kepada masyarakat," tegasnya.
Malik Mahmud mengajak semua pihak untuk secara bersama-sama membangun Aceh lebih baik. Dia pun mengaku siap memberikan masukan untuk pembangunan Aceh, apa lagi Aceh memiliki banyak potensi investasi yang bisa memberantas kemiskinan.
"Aceh perlu pembangunan yang baik untuk masa depan yang baik, potensi besar, cuma cara kita yang bangun perencanaan yang harus komprehensif," tukasnya.