1,3 Juta Anak Sekolah di NTT Belum Bisa Berbahasa Indonesia
"Anak datang ke sekolah tetapi belum tentu berhasil belajar karena terkendala bahasa yang digunakan di sekolah," kata Benyamin Lola.
Pemerintah Nusa Tenggara Timur menyebutkan 1,3 juta anak berusia sekolah di daerah ini belum bisa berbahasa Indonesia karena selalu menggunakan bahasa ibu dalam berkomunikasi setiap hari.
"Mereka menggunakan bahasa ibu dalam komunikasi setiap hari sehingga saat masuk sekolah dasar belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT, Benyamin Lola secara virtual, dilansir Antara, Rabu (24/2).
-
Dimana anak kembar Komeng bersekolah? Keduanya lulus dari International Islamic School (IISS).
-
Kapan Ajeng Kamaratih belajar bahasa asing? Mantan finalis Miss Indonesia, pembaca berita, dan presenter televisi, Ajeng Kamaratih hobi belajar bahasa asing.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Kenapa penting untuk mengerti Bahasa Cinta anak? "Kita semua ingin merasa dicintai, karena itu adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar," kata Laura Froyen, seorang konsultan parenting. Menurut Chapman, orangtua harus mengerti bagaimana cara mengkomunikasikan rasa cinta kepada anak agar anak merasa benar-benar dicintai.
-
Apa bacaan doa pulang sekolah yang sering dipanjatkan oleh anak TK? Doa mau pulang sekolah anak TK yang kerap dipanjatkan adalah surah Al-Ashr. Hingga saat ini, bacaan surah Al-Ashr dibaca untuk doa pulang sekolah oleh para murid di beragam jenjang.
Kegiatan yang dilaksanakan Kantor Bahasa Provinsi NTT bersama Inovasi (Inovasi Untuk Anak Indonesia) untuk merayakan hari bahasa ibu internasional tahun 2021.
Diskusi yang diikuti lebih dari 700 peserta terdiri dari para guru dari berbagai daerah di Indonesia dan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di NTT serta pegiat literasi, Direktur Program Inovasi Mark Heyward dan Manager Program Inovasi NTT, Hironimus Sugi serta Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Syaiful Bahri Lubis.
Menurut Benyamin Lola penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran kelas awal sangatlah penting guna mendorong siswa mulai belajar dengan sukses di sekolah.
Ia mengatakan, Provinsi NTT memiliki 73 bahasa daerah yang dijadikan sebagai bahasa ibu oleh 1,3 juta anak di NTT.
"Mereka menggunakan bahasa ibu dalam komunikasi setiap hari sehingga saat masuk ke sekolah dasar mereka belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan lancar,"kata Benyamin Lola.
Dia menambahkan dengan kosa kata yang terbatas bahkan sangat asing sama sekali terhadap bahasa Indonesia menyulitkan para siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia di sekolah.
Sementara dalam sistem pendidikan nasional bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam kegiatan belajar di sekolah.
Banyaknya siswa menggunakan bahasa ibu dalam komunikasi sehingga berdampak pada capaian hasil belajar siswa.
"Anak datang ke sekolah tetapi belum tentu berhasil belajar karena terkendala bahasa yang digunakan di sekolah," kata Benyamin Lola.
Menurut mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT itu pendekatan penggunaan bahasa ibu di kelas khususnya pada jenjang pendidikan dasar perlu diikuti persiapan guru dalam mengaplikasi pendekatan personal dengan siswa secara baik.
Apalagi kata dia, guru selama mengikuti pendidikan keguruan tidak disiapkan keterampilan untuk mengajar anak dengan menggunakan bahasa ibu.
"Pemerintah NTT terus berupaya mendorong anak-anak masuk sekolah dengan membangun kerjasama dengan Inovasi serta Kantor Bahasa NTT untuk mengatasi persoalan pendidikan anak-anak NTT yang menggunakan bahasa ibu dan belum mampu berbahasa Indonesia sebagai bahasa ajar di kelas,"tegas Benyamin Lola.
Sementara itu Direktur Program Inovasi, Mark Heyward mengatakan penggunakan bahasa ibu bagi siswa kelas awal sangatlah penting untuk membantu siswa dalam proses belajar pengajar di sekolah.
"Kita harus bisa memastikan para guru-guru untuk bisa mengajar anak-anak dengan menggunakan bahasa ibu, karena sudah banyak bukti kualitas pendidikan anak-anak menjadi lebih baik,"tegasnya.
Ia juga berharap ketersediaan buku-buku dengan menggunakan bahasa ibu juga perlu tersedia di sekolah-sekolah di NTT untuk siswa pada kelas awal di sekolah guna menunjang proses belajar mengajar terhadap anak yang mengalam kendala bahasa dalam belajar.
Baca juga:
Alur Adalah Rangkaian Peristiwa yang Menggerakkan, Kenali Macam & Unsurnya
Jokowi di Hari Bahasa Ibu Internasional: Pripun Kabare?
Komprehensif Adalah Kata Sifat dari Bahasa Inggris, Kenali Tujuan dan Penggunaannya
Definisi Perempuan di KBBI Diprotes, Ini Penjelasan Badan Bahasa Kemendikbud
Mengenal Kepanjangan LOL dalam Bahasa Inggris, Ketahui Penggunaannya