17 WNI luka akibat serangan bom di Kedubes RI di Yaman
Dua orang staf diplomat dan seorang WNI yang terluka telah mendapatkan pertolongan dan bersama seluruh WNI lainnya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman, terkena efek serangan rudal yang jatuh di dekat gedung. Akibatnya, sebagian bangunan yang beralamatkan di Kota Sana'a ini hancur.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia, yang diterima merdeka.com, Senin (20/4), KBRI Sana'a menginformasikan, saat ini terdapat 17 orang WNI terluka. Mereka terdiri dari staf KBRI Sana'a, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi.
Dua orang staf diplomat dan seorang WNI yang terluka telah mendapatkan pertolongan dan bersama seluruh WNI lainnya sudah dievakuasi ke Wisma Duta di Sana'a untuk segera berupaya menuju ke Hudaidah.
"Kementerian Luar Negeri telah menginstruksikan kepada KBRI dan tim evakuasi di Sana'a untuk segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mengamankan keselamatan warga negara Indonesia yang berada di sana," demikian isi siaran pers tersebut.
Untuk diketahui, sejak dilakukannya intensifikasi evakuasi, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi sebanyak 1981 WNI keluar dari Yaman sejak Desember 2014. Sampai ini sudah 1973 WNI tiba di Indonesia. Sebagian dari Tim Evakuasi dari Jakarta saat ini juga masih berada di beberapa wilayah di Yaman.
Berdasarkan foto yang diunggah Muhammad Wazier Hidayat lewat akun facebooknya, Senin (20/4), terlihat gedung KBRI luluh lantak. Beberapa kaca dan serpihan dinding hancur berserakan di lantai gedung.
Tak hanya itu, beberapa pintu juga lepas dari engselnya menimpa perabotan di KBRI. Selain itu dokumen-dokumen juga terlihat tercerai berai di lantai.
Muhammad Wazier Hidayat yang sedang menempuh pendidikan di Yemenia University, menyatakan serangan rudal itu datang tiba-tiba sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Delapan belas orang yang berada di dalam gedung berhasil selamat.
"Rudal di samping KBRI. Kami selamat kecuali satu luka kena kaca," tulis Muhammad Wazier Hidaya menjawab pertanyaan teman-temannya via Facebook.
Lanjut dia, serangan rudal itu belum diketahui asalnya. Sementara, orang-orang di KBRI telah berhasil dievakuasi.
"Kemungkinan bukan dari pesawat tapi dari markas militer. Masih ada (evakuasi), silakan langsung ke wisma," ujar dia.
Namun, Muhammad Wazier Hidayat saat dikonfirmasi merdeka.com terkait kronologi kejadian belum memberikan balasan.