170 Eks pecandu dilatih agar bisa 'move on'
BNNP juga berharap para eks pecandu itu untuk kedepannya, bisa menjadi penyuluh bahaya narkoba.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur mengumpulkan 170 mantan pecandu narkoba di Surabaya hari ini. Mereka melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi para eks-pecandu di Jawa Timur agar tidak kembali ke dunia hitam.
"Sebenarnya ini menjadi kegiatan rutin BNNP Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi masukan kepada para mantan pecandu yang sudah berusaha sembuh dan kondisinya membaik untuk bisa tetap menjaganya," terang Kepala BNNP Jawa Timur Iwan Ahmad Ibrahim di kantornya, Kamis (13/3).
Iwan mengatakan para pecandu itu diharapkan dapat diterima di dunia kerja, dengan memberi pelatihan dan keterampilan. "Tujuan agar mereka bisa bekerja, baik di perusahaan swasta maupun BUMN. Karena rata-rata mereka berasal dari golongan menengah ke bawah. Memang, sebagian dari mereka berasal dari keluarga berkelas, tapi dengan melakukan pendampingan ini, paling tidak kita bisa mencegah mereka kembali ke dunianya semula (golongan pecandu)," papar Iwan.
Selain itu, BNNP juga berharap para eks pecandu itu untuk kedepannya, bisa menjadi penyuluh bahaya narkoba. "Saat ini, kita masih mengumpulkan eks pecandu di tiga daerah saja, yaitu Gresik, Sidoarjo dan Surabaya. Kita berharap, nantinya semua pecandu yang berada di daerah-daerah di Jatim bisa kita kumpulkan untuk diberi pendampingan dan pelatihan," harap Iwan.
Iwan menambahkan agar lebih baik lagi di dalam kegiatan itu, ratusan eks pecandu narkoba, baik pecandu ganja, putau, pil koplo maupun sabu-sabu itu, diberi penyegaran dan kegiatan bermanfaat.
"Salah satunya pelatihan keterampilan itu. Kita juga menggandeng LSM atau lembaga pegiat narkoba yang aktif memberi penyuluhan dalam kegiatan ini," katanya lagi.
Salah satu eks pecandu, adalah Ayunda yang juga mantan model ini mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan yang digelar BNNP tersebut. Gadis yang tinggal di kawasan Wonorejo, Surabaya itu, juga mengaku, saat ini dia telah lepas dari jerat ketergantungan narkoba dan ingin tetap sembuh.
"Makanya saya ingin tetap mengikuti kegiatan ini," katanya santai.
Dia menjelaskan, saat terjerumus di dunia narkoba sekitar awal tahun 2004 silam, mulanya dia hanya coba-coba. Dan dari coba-coba itulah, akhirnya dia dihinggapi rasa ketergantungan terhadap barang 'setan' tersebut.
"Waktu itu saya pakai putau dengan sistem suntik. Tapi akhirnya saya jadi kecanduan. Untungnya setelah ikut rehabilitasi saya sekarang sudah sembuh," akunya bangga.
Sekitar tahun 2008, Ayunda berusaha lepas dari jerat narkoba dengan rutin mengikuti rehabilitasi. "Saya ikut penyembuhan dengan sistem Metadon," katanya.
Dalam proses rehabilitasi itu, Ayunda mendapat pendampingan dari Yayasan Orbit. "Di yayasan itu ada sekitar 150 pecandu yang ditangani. Semuanya merupakan pecandu jarum suntik," tandasnya.