180 Hektare hutan ditebang untuk lahan pertanian pengungsi Sinabung
Pembukaan lahan diperuntukkan untuk 370 KK korban erupsi Sinabung.
Pemerintah mulai membuka 180 hektare (ha) lahan di hutan Siosar, Merek, Karo, Sumut. Lokasi itu akan diperuntukkan sebagai areal pertanian untuk 370 KK pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang direlokasi ke wilayah itu.
Penebangan perdana pohon dilakukan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Kamis (25/6). Didampingi sejumlah pejabat lain, orang nomor satu di Pemprov Sumut ini menebang sebatang pohon berusia puluhan tahun.
Sebanyak 370 KK pengungsi diproyeksikan bercocok tanam di areal itu. Masing-masing akan mendapatkan 0,5 ha lahan sebagai pengganti ladang mereka yang musnah dihantam erupsi.
Lokasi hutan yang dibuka letaknya tidak jauh dari kompleks perumahan relokasi pengungsi, yang saat ini masih dalam proses pengerjaan. Di lokasi itu, baru 112 unit rumah yang selesai dan diresmikan, sisanya sedang dalam proses penyelesaian. Pemerintah menargetkan 370 unit rumah itu selesai pada Agustus mendatang.
Gubernur Sumut juga sempat meninjau pembangunan kompleks perumahan itu. Di sana dia kembali ikut menebang pohon.
Dalam kesempatan itu, Gatot meminta agar dilakukan percepatan pengerjaan pembangunan perumahan dan fasilitas pendukung. Harapannya agar warga pengungsi dapat segera menempatinya.
Kompleks Siosar merupakan areal relokasi yang direncanakan sebagai permukiman dan perladangan bagi 2.035 KK pengungsi erupsi Gunung Sinabung.
Pemanfaatan 416 ha lahan hutan Siosar itu sudah mendapatkan izin dari Kementerian Kehutanan.
Relokasi pengungsi ke Siosar terpaksa dilakukan karena mereka tidak dapat kembali ke rumahnya, yang ada di radius 5 kilometer dari Gunung Sinabung. Gunung api itu belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti beraktivitas.
Begitu pun pengungsi belum bisa langsung menanami lahan hutan yang dibersihkan itu. Masih ada proses pengolahan yang diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun. Karenanya, pemerintah akan menyewakan lahan pertanian di sekitar Siosar agar tidak jauh lokasi dari permukiman warga.
Mengenai status bencana Gunung Sinabung yang belum menunjukkan penurunan aktivitas, Gubernur Sumut menyatakan pihaknya beserta Pemkab Karo sudah mengusulkan erupsi Gunung Sinabung agar dijadikan bencana nasional.
"Namun yang jauh lebih penting, nasional sudah memberikan perhatian. Di antaranya kami usulkan penyedian hunian tetap sementara di dekat radius 7 km. Jika situasi aman, maka warga bisa kembali ke ladang maupun rumahnya," kata Gatot.