2 Anak politikus Golkar Sulsel aniaya polisi sedang urai kemacetan
Usai ditegur Bripka Mulyadi, Hendra dan Irfan malah mencegatnya di jalan lantas memukulinya.
Seorang Bintara Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulsel, Bripka Mulyadi, dianiaya oleh dua anak politikus Partai Golkar Sulawesi Selatan, Nasran Mone. Saat itu Mulyadi sedang berusaha mengurai kemacetan di jalan, meski sedang berpakaian bebas.
Dua anak Nasran Mone menganiaya Mulyadi bernama Hendra (30) dan Irfan (29). Saat itu Mulyadi sedang mengurai kemacetan arus lalu lintas di Jalan Mappanyukki Minggu (3/1), sekira pukul 14.30 WITA. Akibat penganiayaan itu, Mulyadi mengalami luka memar di bagian kepala dan hampir sekujur tubuhnya, seperti lengan, leher belakang, dan punggung. Tidak terima perlakuan itu, Mulyadi pun melaporkan kasus tersebut ke Polsek Mariso.
Kapolsek Mariso, Kompol Choiruddin, yang dikonfirmasi mengatakan, kejadian itu bermula saat Mulyadi melintas di Jalan Andi Mappanyukki. Di jalan itu sedang macet total lantaran ada sebuah mobil melawan arah. Padahal di jalan itu menerapkan lajur satu arah.
Meski tidak sedang bertugas dan berpakaian bebas, Mulyadi merasa bertanggung jawab. Dia lantas turun dari mobilnya mengurai kemacetan. Dia pun menepikan mobil sedang dikemudikannya dan menemui pengendara mobil melanggar. Kemudian menormalkan kembali arus lalu lintas.
Sementara itu, di belakang mobil Mulyadi yang ditepikan tadi, ada mobil ditumpangi Hendra dan Irfan. Mereka tidak sabar dan terus membunyikan klakson karena mobilnya tidak bisa jalan. Mulyadi lantas menghampiri Hendra dan Irfan.
"Saya polisi lagi urai kemacetan. Kenapa tidak sabar sedikit," kata Choiruddin menirukan ucapan Mulyadi.
Saat menghampiri Hendra dan Irfan, kata Choiruddin, Mulyadi sempat mengetuk mobil kakak adik itu.
"Mulyadi kemudian membawa mobilnya. Namun Hendra dan Irfan tidak terima dengan teguran itu dan langsung mengejar mobil Bripka Mulyadi, dan langsung mencegat di depan warkop Mappanyukki. Saat Bripka Mulyadi turun dari mobilnya, Hendra dan Irfan langsung layangkan pukulan berkali-kali. Bripka Mulyadi hanya sempat menangkis dan melarikan diri, langsung menuju Polsek Mariso untuk melapor," tutur Choiruddin.
Ditambahkan Choiruddin, saat ini pihaknya sedang menunggu kedatangan seorang saksi perempuan teman Mulyadi buat dimintai keterangan. Sementara Hendra dan Irfan telah dipanggil. Rencananya mereka akan diperiksa Kamis mendatang.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera mengatakan, pelaku penganiayaan terhadap anggota polisi itu akan diproses sesuai aturan. "Setiap orang wajib tunduk pada aturan yang berlaku," kata Frans.