2 Pelajar di Sukabumi duel ditonton belasan temannya
Video duel antarpelajar di Kota Sukabumi, Jabar tersebar di media sosial. Dalam video yang berdurasi beberapa menit tersebut terlihat dua pelajar saling adu jotos, ada yang berperan sebagai wasit dan ditonton oleh belasan temannya.
Video duel antarpelajar di Kota Sukabumi, Jabar tersebar di media sosial. Dalam video yang berdurasi beberapa menit tersebut terlihat dua pelajar saling adu jotos, ada yang berperan sebagai wasit dan ditonton oleh belasan temannya.
"Kasus ini sudah kami limpahkan ke Polres Sukabumi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, tayangan kekerasan antarpelajar SMP tersebut diyakini merupakan pelajar SMPN 6 dan SMP Muhammadiyah Kota Sukabumi," kata Kapolsek Citamiang AKP Wahyudi, Kamis (12/10).
Informasi yang dihimpun, aksi kekerasan antarpelajar tersebut menjadi viral di media sosial setelah video diunggah yang kemudian dibagikan secara berantai.
Dalam video itu, pelajar SMP dari masing-masing sekolah duel satu lawan satu yang diwasiti diduga oleh alumni SMP tersebut. Akibat perkelahian itu beberapa pelajar yang melakukan duel mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
Kepala SMPN 6 Kota Sukabumi Adis Mulyan membenarkan bahwa beberapa pelajar yang ada di video itu merupakan anak didiknya yang jumlahnya sekitar 21 orang.
Informasinya yang berkelahi ada enam orang dan 15 orang lainnya hanya menonton. Dari hasil pembinaan yang dilakukan pihak sekolah dengan pelajar yang terlibat perkelahian itu, sebenarnya tidak ada masalah antara pelajar SMPN 6 dengan Muhammadiyah. Mereka hanya menjadi korban dari alumni kedua sekolah itu.
"Kejadian itu, katanya, terjadi sepekan yang lalu untuk lokasinya di salah satu lapangan di Kelurahan Nangeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak SMP Muhammadiyah Kota Sukabumi dan kepolisian untuk mengungkap aktor di balik aksi kekerasan itu. Dalam duel tersebut ada pihak luar sekolah atau eksternal, yakni alumni.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad mengatakan, pihaknya belum melakukan langkah-langkah terkait ada aksi kekerasan yang dilakukan pelajar tingkat SMP dengan alasan belum mengetahui video itu. Dikutip dari Antara.