20 Korban keracunan ayam bakar masih dirawat intensif
Mereka dirawat di Puskesmas Serayu Larangan, RSUD Goeteng Tarunadibrata, RSU Harapan Ibu dan RSU Nirmala.
20 Orang dari 132 korban keracunan ayam bakar di Desa Serayu Larangan, Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga masih harus menjalani rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan di Purbalingga.
Mereka dirawat di Puskesmas Serayu Larangan, RSUD Goeteng Tarunadibrata, RSU Harapan Ibu dan RSU Nirmala.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
Bupati Purbalingga Tasdi mengatakan 20 orang masih mengalami perawatan karena masih mengalami mual dan diare. Ia mengatakan perawatan terus diintensifkan agar kesehatan korban cepat berangsur pulih.
Menurut Tasdi, kejadian keracunan yang dialami warga Serayu Larangan, Mrebet sejak Kamis (9/2) dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Adanya kejadian tersebut, Ia meminta pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk melakukan langkah preventif berupa penyuluhan-penyuluhan sebagai upaya pencegahan sekaligus mengingatkan warga untuk selalu melaksanakan gerakan hidup bersih dan sehat.
“Preventifnya harus ada juga, bagaimana melakukan penyuluhan dengan jajaran kepala desa agar masyarakat berhati-hati dalam membeli makanan. Tidak hanya di Serayu Larangan tapi di seluruh wilayah kabupaten Purbalingga,” katanya.
Data terakhir korban keracunan dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, hingga Sabtu siang ada 132 pasien yang ditangani sejumlah fasilitas kesehatan di Purbalingga. Dalam 3 hari terakhir, sejak Kamis (9/2) jumlah ini memang terus membengkak dari 78 korban naik menjadi 93 dan terakhir sampai Sabtu (12/2) siang 132 orang.
Sampai saat ini, diterangkan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga, Muchsoni korban mengalami penanganan rawat jalan sebanyak 80 orang. Sedang rincian rawat inap, di Puskesmas Serayu Larangan 22 orang. Sementara yang dirujuk ke RSUD dr Goeteng Tarunadibrata 22 orang, RSU Nirmala 4 orang dan RSU Harapan Ibu 4 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono menuturkan hingga saat ini belum bisa dipastikan peyebab keracunan. Pihaknya bersama petugas kepolisian masih melakukan penelitian laboratorium untuk mengetahui bakteri apa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi warga.
(mdk/hrs)