22.000 Babi di NTT Mati Terserang Virus ASF
Ia mengatakan bahwa selama ini Dinas Peternakan NTT sudah membentuk tim khusus dan mengawasi peredaran daging babi, namun pihaknya kesulitan karena memang pihaknya tak bisa memantau satu-persatu warga yang membeli daging babi.
Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa hingga akhir Juni 2020 jumlah babi yang mati akibat terserang virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika sudah mencapai 22.000-an ekor.
"Data terakhir mencapai 22 ribuan babi yang sudah mati, angka pastinya saya agak lupa," kata Sekretaris Dinas Peternakan NTT Frans Samon, seperti dilansir Antara, Jumat (3/7).
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Kiki Fatmala meninggal? Artis senior Kiki Fatmala meninggal dunia pada Jumat (1/12). Diketahui, pemain film 'Si Manis Jembatan Ancol' ini sempat berjuang melawan kanker stadium 4 sebelum akhirnya wafat karena komplikasi.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Apa ciri khas dari Kubur Kalang? Kuburan Suku Kalang di Bojonegoro memiliki kompleks kuburan dengan liang lahat berupa lempengan-lempengan batu pipih. Pada zamannya, kuburan suku Kalang termasuk memiliki nilai seni tinggi. Kini, peti batu ini dikenal dengan sebutan Kubur Kalang.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
Ia mengatakan hal ini berkaitan dengan perkembangan kasus matinya babi di NTT yang cukup meresahkan seluruh masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu. Frans mengatakan bahwa saat ini penyebaran virus demam babi Afrika itu tidak hanya terjadi di pulau Timor saja, tetapi justru sudah menyebar sampai ke Sumba, Alor bahkan sampai di Flores khususnya di Kabupaten Sikka.
"Sebelumnya Pulau Timor terbanyak kasus babi yang mati akibat virus itu, tetapi saat ini justru sudah menyebar sampai ke beberapa pulau lain di NTT ini," tutur dia.
Ia mengatakan bahwa selama ini Dinas Peternakan NTT sudah membentuk tim khusus dan mengawasi peredaran daging babi, namun pihaknya kesulitan karena memang pihaknya tak bisa memantau satu-persatu warga yang membeli daging babi.
Oleh karena itu, bisa saja penyakit babi yang sudah ada pulau Timur dibawa ke pulau lain di NTT sehingga beberapa babi di pulau-pulau tersebut juga terjangkit.
Pihaknya kata dia, juga sudah mengimbau agar pembelian daging babi hanya boleh dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) yang memang semua hewan yang akan dipotong sudah diperiksa kesehatannya terlebih dahulu. Namun sayangnya penjualan daging babi di Kota Kupang saja, menyebar di mana-mana, sehingga pihaknya juga kesulitan mengawasi atau mencegahnya.
Ia juga mengatakan informasi terakhir menyebutkan bahwa ada ratusan babi di Sikka juga sudah mati akibat wabah virus ASF tersebut yang memang sangat meresahkan.
Baca juga:
Diduga Terjangkit Africa Swine Faver, 878 Babi di Palembang Mati
Waspada Flu Babi, Kementan Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan
Kemenkes Lakukan Surveilans Waspadai Kemungkinan Flu Babi pada Manusia
Kementan: Penyakit Babi di Indonesia Adalah ASF, Bukan Flu Babi
Flu Babi G4 Muncul di China dan Berpotensi Jadi Pandemi Baru, Ini 3 Faktanya
Ilmuwan China Temukan Virus Flu Tipe Baru Berasal dari Babi Berpotensi Jadi Pandemi