2.704 Warga Sumbar Terinfeksi HIV/Aids
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar mencatat terdapat 2.704 penderita virus HIV/Aids hingga Oktober 2021. Atas angka itu, Sumbar pun berada dalam posisi 15 hingga 20 dari seluruh provinsi di Indonesia dengan penderita HIV/Aids terbanyak.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar mencatat terdapat 2.704 penderita virus HIV/Aids hingga Oktober 2021. Atas angka itu, Sumbar pun berada dalam posisi 15 hingga 20 dari seluruh provinsi di Indonesia dengan penderita HIV/Aids terbanyak.
Kasi Pemberantasan Penyakit Menulat (P2M) Dinkes Sumbar Joni Iswanto mengatakan, 2.704 penderita itu merupakan pasien yang telah dan sedang menjalani pengobatan.
-
Kapan Hari AIDS Sedunia dicetuskan? Peringatan Hari AIDS Sedunia diketahui dicetuskan pertama kali oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada tahun 1987 lalu.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
-
Apa yang dimaksud dengan AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah. Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Siapa yang berjuang untuk sembuh dari penyakit HIV/AIDS? Hari AIDS Sedunia juga untuk berempati dan peduli kepada pengidap HIV/AIDS, sebab banyak orang yang sedang berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini.
-
Bagaimana cara untuk menunjukkan kepedulian terhadap pengidap HIV/AIDS? Bersikaplah peka dan dukung mereka yang menderita AIDS. Selamat Hari AIDS Sedunia 2023.
-
Apa itu HIV? Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih (sel CD4) pada sistem kekebalan tubuh.
"Sedangkan untuk angka kematian akibat virus HIV/Aids mencapai 543 orang sepanjang tahun 2021," kata Joni di Padang, Rabu (1/12).
Dia menjelaskan, kasus HIV/Aids tidak bisa dilakukan perbandingan apakah naik atau menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Kasusnya ini bersifat kumulatif (bertambah terus), jadi tidak bisa dibilang apakah ini jumlah kasus meningkat atau menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," jelas Joni.
Untuk penderita terbanyak saat ini berada di Kota Padang, disusul Kota Bukittinggi dan Kota Solok. "Sedangkan untuk Kabupaten dan Kota lain tidak terlalu signifikan untuk jumlahnya," kata Joni.
Dia mengatakan, sejauh ini pihaknya melihat penularan HIV/Aids rata-rata karena hubungan seksual yang berisiko, transfusi darah, adanya kontak cairan tubuh dari yang terinfeksi hingga penggunaan jarum suntik yang tak steril.
Sejauh ini, para penderita menjalani perawatan melalui obat HIV yakni terapi Antiretrovirak atau ART yang disediakan gratis di Sumbar.
"Harus diketahui bahwa terapi ART ini bukan menyembuhkan, tapi meningkatkan kualitas hidup dari penderita HIV/Aids, termasuk menurunkan risiko penularannya," sebut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumbar Yun Efiantina.
Selain itu, pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang merasa dirinya berisiko agar melakukan konseling dan melakukan tes HIV/Aids.
Dia mengatakan, jika konseling diperlukan supaya terapi sedini mungkin serta screening pencegahan bagi ibu hamil dan penderita penyakit-penyakit dengan penurunan imunitas.
"Kita himbau masyarakat untuk menghindari faktor risiko dan menghilangkan stigma menghindar dari penderita, sedangkan penderita untuk tidak malu membuka diri, karena HIV bukanlah aib dan tidak beda dengan penyakit-penyakit lain," kata Yun.
(mdk/rnd)